Jakarta - Pemimpin aliran Hakekok yang disebut sesat karena mandi telanjang bareng-bareng itu bernama Arya, usianya 52 tahun. Dengan berlinang air mata ia memberikan kesaksian, mengaku salah, meminta maaf, minta dibantu ditunjukkan jalan bertobat. Kesaksian Arya ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Hamdi Ma'ani kepada wartawan, Sabtu, 13 Maret 2021.
Arya mengaku belajar aliran Hakekok dari seorang yang disebutnya guru di Bogor, Jawa Barat. Orang yang mengajarinya itu mengaku suruhan Imam Mahdi yang akan memberikan kekayaan. Ia telah bertahun-tahun menganut aliran tersebut dan kesal kekayaan yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang.
Hanya air yang bisa membersihkan. Kita mandi bersama dan setelah mandi pulang ke rumah masing-masing.
Ia kemudian menemui belasan pengikutnya yang masih kerabat sendiri. Arya berkata kepada pengikutnya, "Sudah menunggu lama tidak kaya-kaya, kita banyak dosa, tidak ada yang bisa membersihkan. Saya juga tidak bisa. Hanya air yang bisa membersihkan. Kita mandi bersama dan setelah mandi pulang ke rumah masing-masing."

Lima belas pengikut Arya tersebut lima perempuan, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak. Mereka melepas baju kemudian mandi bersama di sebuah sumur Perkebunan Sawit PT Globalindo Agro Lestari di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Ritual mandi tanpa sehelai benang pun ini direkam warga yang kemudian viral di media sosial.
Polisi bergerak cepat menangkap enam belas penganut aliran menyimpang ini. Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Hamam Wahyudi mengatakan aliran tersebut diadopsi dari ajaran Hakekok yang di bawa Abah Edi, sudah meninggal, kemudian diteruskan Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya.
Hamdi Ma'ani mengatakan Majelis Ulama Indonesia akan membimbing mereka, memberikan pemahaman agama yang benar. []