Yogyakarta - Jumat Pagi, 6 September 2019, sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilo Meter Yogyakarta tak ramai oleh lalu-lalang kendaraan yang melintas. Ibu Negara Iriana Jokowi di sini menjadi pusat perhatian.
Jalanan yang biasanya dipadati beragam moda transportasi, mulai dari bus TransJogja, mobil, sepeda motor, sepeda kayuh, hingga andong, dan becak mendadak tak banyak terlihat. Kalau pun ada becak dan andong, mereka tak beroperasi, hanya duduk-duduk di pinggir jalan.
Sementara di sekitar halaman depan Pasar Beringharjo Yogyakarta yang juga berada di kawasan Malioboro, terlihat puluhan personel kepolisian, termasuk para Polisi Wanita (Polwan) dan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang tampak berjaga-jaga. Puluhan awak media juga membaur di sekitaran pintu masuk utama Pasar yang menjadi salah satu ikon Kota Gudeg ini.
Ingat Jan Ethes
Sekitar pukul 08.45 WIB, dari arah Gedung Agung yang terletak di sisi selatan Jalan Margomulyo Yogyakarta, terlihat rombongan Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Wakil Presiden, Mufidah Jusuf Kalla (JK) bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era (Oase) Kabinet Kerja, Istri Wakil Gubernur DIY, Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati (GKBRAyA) Paku Alam X, serta istri Wali Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun berjalan ke arah timur menuju lapak pakaian milik Pedagang Kaki Lima (PKL).
Ibu Negara tampil anggun denggan balutan baju berwarna putih dipadu selendang batik coklat, dan celana panjang hitam. Meskipun terlihat sederhana, namun tampak elegan dengan mengenakan sepasang anting mutiara berwarna putih, dan rambut diikat rapi. Senada dengan Ibu Negara, Istri Wapres, dan Oase Kabinet Kerja juga mengenakan pakaian seragam yang sama. Hanya saja, sebagian mengenakan jilbab.
Sedangkan istri Wakil Gubernur DIY yang akrab disapa Gusti Putri, juga mengenakan baju putih berselendang pink, dan istri Wali Kota Yogyakarta memilih berpakaian batik bermotif lurik dengan jilbab berwarna hitam.
Alhamdulillah Ibu Negara... isih kelingan (masih ingat) sama rakyatnya yang kecil-kecil ini.
Layaknya ibu-ibu umumnya, hampir setiap kali belanja selalu teringat keluarga. Begitu pun Ibu Negara dan Ibu Wapres yang kini telah menimang cucu. Sebagai tanda sayang, keduanya pun lantas membeli oleh-oleh berupa tiga setel kaos khas Yogyakarta.
Penjual kaos anak-anak, Maryono, menunjukkan satu setel kaos bergambar wayang yang dipilih Iriana Jokowi untuk Jan Ethes. (Foto: Tagar/sutriyati)
Iriana Jokowi membeli satu setel kaos anak-anak warna hitam bergambar wayang untuk Djan Ethes. Sedangkan Mufidah Jusuf Kalla membeli dua setel kaos anak-anak warna hitam bergambar Andong, seharga Rp 35.000 per setel.
Namun si penjual kaos Anak, Maryono mengaku, untuk tiga setel kaosnya tersebut dibayar Rp 150.000, tanpa kembalian.
"Alhamdulillah Ibu Negara... isih kelingan (masih ingat) sama rakyatnya yang kecil-kecil ini," kata Maryono bangga, usai rombongan berlalu.
Ia juga berharap, dengan kedatangan rombongan istri Presiden dan Wapres ini, penjualan di lapaknya makin meningkat, dan para PKL yang berada di Jalan Margomulyo bisa tetap nyaman, di tengah rencana penataan PKL oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Jadi Magnet di Malioboro
Kehadiran Iriana Jokowi bersama rombongan memang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Mereka rela berdesak-desakan dan sesekali dihalau Paspampres karena jaraknya terlalu dekat. Tapi di antara mereka juga ada yang beruntung bisa bersalaman atau bahkan berswafoto dengan ibu Negara.
"Bu, minta foto, Bu...," ucap seorang pengunjung.
"Oh iya," jawab Iriana dengan ramah dan menebar senyuman.
Rombongan kemudian berjalan ke arah utara menuju Pasar Beringharjo yang jaraknya hanya seratusan meter dari lapak PKL di Jalan Margomulyo.
Sepanjang jalan, masyarakat memadati lokasi, berebut untuk sekadar bisa melihat wajah sang istri Presiden, ataupun bersalaman.

Beli Batik Dapat Diskon di Beringharjo
Tak sampai 10 menit, rombongan memasuki los pakaian batik di dalam Pasar tradisional tersebut. Ada beberapa lapak pedagang yang ketiban untung karena dagangan baju batiknya dibeli.
Meskipun yang belanja sekelas Ibu Negara, namun di Pasar Beringharjo semua pembeli diperlakukan sama. Bahkan, di Kios Batik Didin, istri Presiden Jokowi ini mendapat potongan harga Rp 10.000 per baju
Tri Didin, pemilik Kios Batik Didin mengungkapkan belanjaan yang dibeli berupa satu blus dan dua outer berwarna biru indigo untuk dipakai sendiri.
"Harga sebenarnya Rp 80 ribu, terus kami kasih diskon Rp 10 ribu," kata Tri.
Ia tak menyangka, kiosnya menjadi salah satu jujugan (tujuan) belanja rombongan Ibu Negara.
"Nervous... tapi senang. Karena yang belanja Ibu (Iriana), jadi saya takut-takut senang," katanya sembari tersenyum.
Pedagang batik lain yang juga dikunjungi Iriana Jokowi adalah Toko Batik Mbak Tutik Dedy. Salah satu pelayan kios, Marni menyebutkan, Ibu Negara bersama Ibu Wapres membeli dua gamis warna biru dan coklat seharga Rp 100.000 per potong.
"Mudah-mudahan jualan kami nanti sampai selesai laris," ujar Marni.
Sebelum meninggalkan Pasar, Iriana Jokowi juga menyempatkan diri berbelanja tas kulit di salah satu kios.
Bertolak Menuju AAU Yogyakarta
Setelah kurang lebih 45 menit, rombongan Ibu Negara keluar dari Pasar Beringharjo melalui pintu utama menuju bus yang telah disiapkan di Jalan Malioboro.
Rombongan kemudian bergerak menuju Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, untuk melakukan Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba, Hoax, Bullying, dan Pornografi kepada Taruna Akademi TNI dan Polri, serta Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan se-Yogyakarta.
Sesampainya di AAU Yogyakarta sekitar pukul 10.30 WIB, Ibu Negara bersama rombongan OASE Kabinet Kerja bertemu para Taruna dan Mahasiswa, di Gedung Sabang Merauke. Tak lupa, pada sesi tanya jawab, Iriana dan Mufidah membagikan hadiah berupa satu unit sepeda dan laptop kepada mereka yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, seputar bahaya narkoba, hoaks, bullying, dan pornografi. []