Ketua MUI Berduka Paus Fransiskus Wafat, Pemimpin Katolik Tertinggi yang Dikenal Anti Penjajahan

Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Asrorun Niam Sholeh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus.
Ketua MUI Berduka Paus Fransiskus Wafat, Pemimpin Katolik Tertinggi yang Dikenal Anti Penjajahan. (Foto: Tagar/Dok istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Asrorun Niam Sholeh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus di usia ke-88 tahun . Ia mengenang Paus sebagai sosok antipenjajahan.

“Saya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Katolik tertinggi yang dikenal peduli pada semangat persaudaraan dan anti-penjajahan," ujar Niam dalam keterangannya, Senin, 21 April 2025.

Prof Niam berharap, semoga komitmen dan semangat perdamaian yang terus diperjuangkan dapat dilanjutkan, menuju persaudaraan antar manusia.

“Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang memiliki komitmen kemanusiaan universal, mencintai sesama manusia, dan memerangi penindasan. Beliau pernah membangun kesepahaman dengan Grans Syeikh al-Azhar dan juga hadir di Indonesia, semuanya mengusung tema perdamaian dan persaudaraan universal," tegasnya.

Lebih lanjut Guru Besar Bidang Ilmu Fikih ini menjelaskan, Paus Fransiskus merupakan salah satu tokoh agama yang punya perhatian terhadap isu perdamaian dan persaudaraan kemanusiaan.

“Paus bersama Syeikh al-Azhar menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk mendorong perdamaian umat Muslim-Kristen Katolik. Dan ini hal yang bersejarah, perlu untuk diterjemahkan secara operasional, dengan semangat kebersamaan, substantif, tidak sekadar seremoni dan artifisial, khususnya bagi umat dan tokoh Islam dan Katolik di Indonesia," ujar Niam.

Komitmen itu, lanjut Niam, perlu dilanjutkan untuk menjadi jembatan persaudaraan kemanusiaan, terutama bagi tokoh kedua agama. “Untuk kepentingan kemanusiaan yang universal," tegasnya.

Demikian juga, Paus Fransiskus sering menggaungkan toleransi antar-umat beragama, yang perlu dilanjutkan secara lebih substansial, bukan sekadar seremoni dan artifisial.

Di tengah genosida yang dilakukan Israel, Paus juga vokal mengutuk penjajahan dan agresi brutal Israel terhadap bangsa Palestina.

“Komitmen anti penjajahan harus menjadi kesadaran kolektif kita, sebagai manusia beradab dan berbudaya. Perjuangan Palestina Merdeka adalah bagian dari tugas sejarah kemanusiaan yang harus terus diikhtiarkan setiap umat manusia beradab”, pungkasnya. []

Berita terkait
Paus Fransiskus Kembali Tampil di Depan Publik
Ini adalah penampilan di depan publik pertamanya sejak 14/2/2025 lalu
Paus Fransiskus Pulang dari Rumah Sakit karena Kesehatan Membaik
Setelah masalah pernapasan yang dialaminya berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan yang parah
Vatikan Sebut Paus Fransiskus Masih Kritis Tapi Tak Ada Krisis Pernapasan Baru
Paus asal Argentina itu dalam kondisi sadar dan terus menerima “oksigen aliran tinggi” melalui selang hidung