Ketua PC NU Bantaeng Kenang Gus Sholah

Ketua PC NU Bantaeng Muhammad Ahmad Jailani mengenang sosok Gus Sholah yang sangat lembut dan santun.
Ketua PC NU Bantaeng, Muhammad Ahmad Jailani.(Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bantaeng, Muhammad Ahmad Jailani mengenang sosok Kiai Haji Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang sangat lembut dan santun.

Indonesia sedang kehilangan seorang tokoh, bukan hanya tokoh agama, tapi tokoh bangsa, dan penyejuk.

Bagi Jailani, adik mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, menjadi sosok penyejuk di tengah hiruk pikuk kehidupan kebangsaan Indonesia.

"Indonesia sedang kehilangan seorang tokoh, bukan hanya tokoh agama, tapi tokoh bangsa, dan penyejuk. Beliau juga sebagai tokoh pluralisme. PC NU Bantaeng sangat kehilangan sosok seperti beliau," kata Ahmad Jailani saat dijumpai di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantaeng, Selasa 4 Februari 2020 pagi.

Gus Sholah sebagai cucu dari pendiri NU, ingin Islam menjadi agama yang mengayomi, melindungi dan menjaga kelestarian serta keutuhan NKRI. Gus Sholah salah satu tokoh bangsa Indonesia yang kokoh dalam memperjuangkan Islam Rahmatan lil Alamin.

Jailani sedikit sendu mengingat sosok Gus Sholah ketika sempat tinggal di Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Kala itu, Jailani sempat menetap di sana sewaktu mengikuti Muktamar NU ke-33.

"Saya pada waktu muktamar NU ke-33, tahun 2015 saya banyak berinteraksi dengan beliau, karena saya tinggal di pesantren Tebuireng, Jombang. Pemikiran-pemikiran beliau bahwa NU harus bisa tampil sebagai organisasi yang Islam Rahmatan lil Alamin dan juga tampil dalam merawat, menjaga dan melestarikan NKRI. Saya secara pribadi sangat kehilangan, beliau sangat low profile, sederhana dan mengayomi," ujarnya.

Gus Sholah merupakan sosok yang lembut. Tak pernah bernada tinggi dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain.

"Ciri khas ulama NU, dalam keseriusan selalu menyampaikan dengan guyon, meskipun boleh jadi apa yg disampaikan sifatnya sangat serius, tetapi disampaikan dengan datar, beliau jarang bernada tinggi, yang saya tahu," pungkasnya.

Sebelum meninggal, Gus Sholah sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita Jakarta karena kondisinya kritis. Beberapa hari sebelum kritis, Gus Sholah sempat menjalani tindakan medis ablasi. Operasi itu dilakukan karena ada masalah pada selaput jantungnya.

Setelah operasi, Gus Sholah pun diperbolehkan pulang. Namun beberapa hari di rumah, tubuhnya kembali lemas sehingga keluarga membawanya kembali ke rumah sakit.

Gus Sholah dinyatakan wafat pada Minggu malam, 2 Februari 2020 sekira pukul 20:59 WIB di RS Harapan Kita. Jenazah Gus Sholah dimakamkan di area Pesantren Tebuireng, Jawa Timur pada Senin sore, 3 Februari 2020. []

Berita terkait
Suami di Bantaeng Melabrak Istri dengan Sepeda
Seorang perempuan di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, dilempari sepeda oleh suaminya sendiri. Akibatnya, dia menderita luka robek di bagian telinga.
Pemuda Bantaeng Dikeroyok 12 Orang
Seorang remaja di Kabupaten Bantaeng harus dirawat di Rumah Sakit akibat dikeroyok oleh 12 orang pemuda. Pengeroyokan diduga akibat dendam lama.
Viral, Tiang Listrik Tengah Jalan di Bantaeng
Sebuah tiang listrik mendadak jadi perbincangan netizen di Bantaeng. Pasalnya tiang listrik tersebut berada ditengah jalan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.