Jakarta - Pemerintah Italia mengumumkan langka luar biasa untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis Covid-19 yang sudah menyebar di semua wilayah negara itu. Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengatakan pemerintah memberlakukan pembatasan perjalanan dan larangan pertemuan publik.
Menurut Conte, warga masyarakat diminta untuk tetap tinggal di rumah dan meminta izin jika ingin melakukan perjalanan penting. Mereka yang diijinkan untuk bepergian yang mempunyai alasan yang kuat seperti urusan keluarga. "Langkah-langkah ini terpaksa diambil untuk melindungi kita semua, khususnya yang paling rentan terkena virus corona. Tidak ada waktu lagi," katanya seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 10 Maret 2020.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona sampai Senin, 9 Maret 2020, melonjak dari 366 menjadi 463 orang. Italia menjadi negara yang paling banyak korban meninggal setelah China. Jumlah yang terinfeksi juga melonjak 25 persen, dan menyerang di 20 wilayah Italia.
Baca Juga: Italia Lebihkan Anggaran untuk Lawan Virus Corona
"Meningkatnya jumlah kasus dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit memerlukan tindakan yang lebih drastis daripada yang selama ini pernah dilakukan," ucap Conte dalam pidato yang disiarakan di sebuah televisi.
Sejak Minggu lalu, hampir seperempat populasi tela dikarantina termasuk di Provinsi Lombardy dan 14 lainnya untuk menahan penyebaran virus. Conte meminta semua orang mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan. Ia juga memperkenalkan slogan baru: "Saya tinggal di rumah. Italia adalah zona yang dilindungi".

Kata Conte lagi,"Jumlah korban terinfeksi semakin melonjak karena itu cara yang paling aman untuk menghindari tertular adalah tetap tinggal di rumah."
Hingga data terkini, jumlah korban terinfeksi di seluruh dunia telah mencapai 111 ribu orang dan angka kematian 3.890. Iran melaporkan ada 43 kematian baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah yang meninggal di Iran sudah mencpaia 237 orang dengan yang terinfeksi 7.161 orang sejak pertengahan Februari, meskipun diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi.
Simak Pula: Italia Utara Diblokir, WNI Diimbau Tetap Tenang
Di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta warga untuk mengkarantina diri sendiri selama 14 hari. Sementara di China yang menjadi sumber pertama penyebaran virus, melaporkan hanya ada 40 kasus baru, terendah sejak Januari. Meskipun penyebaran melambat, para pejabat senior memperingatkan agar tidak mengurangi kewaspadaan.[]