Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tertarik dengan teknologi pengolahan sampah plastik asal Malaysia. Menurutnya, teknologi tersebut cocok diterapkan di Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang 10 persen sampah plastik di dunia.
"Teknologi yang dikembangkan Malaysia ternyata tidak terlalu mahal, dan tidak membutuhkan lahan luas untuk proses recycle menjadi plastik bersih," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa, 23 Juli 2019.
Kita inginkan Malaysia investasi ke Jatim dalam pengolahan sampah plastik yang jadi bahan baku.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa saat ketika menerima kunjungan kerja Menteri Pemukiman dan Pemerintah Daerah Malaysia Zuraida binti Kamaruddin. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)
Karena Jawa Timur turut menyumbang sampah plastik terbesar di Indonesia, maka Eks Menteri Sosial itu ingin segera bekerja sama dengan Malaysia. Apalagi, ia tahu teknologi asal Malaysia tersebut dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan baku plastik yang bernilai ekspor.
"Kita inginkan Malaysia investasi ke Jatim dalam pengolahan sampah plastik yang jadi bahan baku," tutur dia.
Menteri Pemukiman dan Pemerintah Daerah Malaysia Zuraida binti Kamaruddin pun menyambut positif keinginan Khofifah untuk bekerja sama dengan Malaysia, mengingat, potensi yang dihasilkan dari teknologi itu bernilai ekspor.
"Mungkin itu peluang yang kita bisa kembangkan," ucap Zuraidi. []
Baca juga:
- Khofifah, Mengukir Takdir Perempuan Pertama Gubernur Jawa Timur
- Tujuh Keuntungan Masyarakat Jawa Timur Punya Gubernur Khofifah