Jakarta - Kinerja Samsung Electronics di triwulan ketiga 2019 kurang memuaskan. Perseroan mencatat penurunan pendapatan dan laba operasi dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu. Hasil ini dipengaruhi oleh pasar memori chip global yang lesu. Kinerja perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini masih tertolong oleh penjualan ponsel pintar (smartphone) yang mencatat raihan positif.
Samsung mencatat penurunan pendapatan sebesar 5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 53 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara laba operasi turun tajam 56 persen menjadi 6,71 miliar dolar AS. Namun pendapatan dari bisnis seluler justru naik 17 persen menjadi 25 miliar dolar AS, dengan laba naik 32 persen menjadi 2,5 miliar dolar AS.

Bisnis dari panel displai juga mengalami kenaikan sedikit. Seperti diberitakan dari theverge.com, Jumat, 1 November 2019, peningkatan pendapatan dari unit bisnis smartphone banyak disumbang dari penjualan Galaxy Note 10 dan 10A. Namun pihak Samsung tidak menyebutkan angka penjualan secara individu. Samsung hanya menyebutkan bahwa penjualan Note 10 jauh lebih baik dibandingkan seri terdahulu Note 9.
Penjualan dari unit displai cukup baik, terutama untuk panel OLED berukuran sedang, mengimbangi kinerja yang lemah di displai TV. Samsung menyebutkan unit bisnis TV mencatat penurunan penjualan, namun tidak disebutkan angkanya.
Tahun depan, Samsung mengandalkan penjualan dari smartphone berteknologi 5G. Penjualan smartphone 5G diharapkan bisa mengdongkrak laba perusahaan.
- Baca Juga: Samsung Merajai Pasar Monitor Gaming
- Kalah Saing, Samsung Stop Produksi Smartphone di China?