Makassar - Stadion Mattoanging dan PSM Makassar sulit dipisahkan hingga saat ini. Keduanya saling keterkaitan satu sama lain. Dalam perjalanan panjang, PSM memiliki kenangan manis dan pahit di Stadion kebanggaan masyarakat Kota Makassar, Sulawesi-selatan (Sulsel) itu.
Kenangan yang paling mengesankan bagi PSM yakni pada tahun 2019 lalu. Ketika tim Juku Eja berhasil mengalahkan Persija Jakarta pada partai final Piala Indonesia di Stadion Mattoanging, Makassar.
Dua bulan waktu bongkar untuk Stadion dan Insya Allah akan selesai secepatnya.
Titel juara Piala Indonesia musim 2019 merupakan momentum paling indah dalam sejarah perjalanan PSM. Apalagi PSM juara di Stadion Mattoanging Makassar dan disaksikan langsung oleh puluhan ribu suporter setia mereka.
Juara Piala Indonesia di depan puluhan ribu suporter berhasil mengobati kerinduan selama 19 tahun tanpa gelar. Euforia, bahagia dan kesenangan terlihat dari wajah suporter saat itu.
Ruang-ruang Stadion yang semakin menua itu di penuhi ribuan suporter. Yel-yel dan nyanyian terdengar di Stadion yang didirikan tahun 1955 itu.
Kini Stadion tersebut dibongkar untuk dilakukan renovasi menjadi modern dan bertaraf internasional. Stadion rencana akan selesai pada tahun 2022 mendatang.
"Dua bulan waktu bongkar untuk Stadion dan Insya Allah akan selesai secepatnya," kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Rabu 21 Oktober 2020.
Kenangan Suporter PSM di Stadion Mattoanging Makassar
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Red Gank Makassar, Sadakati Kusma menceritakan, kenangan indah ketika PSM berhasil menjuarai Piala Indonesia musim 2019 lalu.
Suporter PSM Makassar menyalakan "flare" saat pertandingan masih berlangsung antara PSM vs PSMS di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Minggu (9/12/2018). Ini merupakan pelanggaran yang mengakibatkan PSM harus membayar denda Rp 300 juta. (Foto: Tagar/Rio Anthony)
Ketika tim kesayangannya berhasil menjuarai Piala Indonesia, mereka suporter begitu gembira, meski pun Piala ini berada di level 2 di Indonesia.
"Perasaan tentu sangat senang dan bersyukur, meski terbilang kompetisi level 2 tapi juara Piala Indonesia 2019 sangat berkesan dan saya rasa akan sangat sulit untuk terhapus di memori saya," ujar pria yang akrab disapa Sadat di kalangan suporter Makassar itu, Kamis 22 Oktober 2020.
Sadat melanjutkan, lenangan lain di Stadion yang tua di Indonesia itu melihat puluhan ribu suporter yang mendukung PSM tanpa ada anarkis.
"Ketika menyaksikan puluhan ribu suporter tanpa aksi anarkis saat pembatalan gelaran leg kedua final Piala Indonesia 2019. Disitu saya melihat bahwa seluruh yang ada di Stadion Mattoanging rela kehilangan tontonan juara dari pada harus mencederai PSM dan merusak nama besar Kota Makassar," tambahnya.
"Selain tentu adalah kesan yang pada umumnya dirasakan oleh suporter PSM lainnya Stadion Mattoanging adalah rumah kedua kami," tutupnya.
Kini Stadion tengah dilakukan pekerjaan, suporter dan tentu masyarakat Sulsel menaruh harapan besar agar Stadion bisa dikerjakan secepatnya sesuai waktu ditentukan. []