Jakarta - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Nurul Arifin, merespon keras tindakan pelecehan verbal yang dilakukan komentator sepak bola Rama Sugianto kepada kelompok suporter perempuan sewaktu memandu jalannya pertandingan dan disiarkan secara live di televisi. Nurul menilai, apa yang dilakukan oleh Rama bisa dikategorikan melanggar hukum dan berpotensi untuk dipidanakan.
"Itu bisa masuk tindak pidana pelecehan verbal. Ada di UU PKDRT (Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Bisa ditindak tegas jika para penonton perempuan mengadukan perkara tersebut ke polisi," kata Nurul kepada wartawan, Minggu, 8 Maret 2020.
Nurul mengatakan, stasiun televisi yang menyiarkan konten yang dipandu oleh Rama harus segara melakukan pemanggilan terhadap sang komentator. Pasalnya, pernyataan kontroversial yang dikeluarkannya tidak pantas dilakukan di sebuah program televisi yang termasuk dalam ranah publik.
"Saya minta dia dipanggil untuk diminta keterangan perihal pelecehan tersebut. Kategorinya pelecehan dan body shaming, sangat-sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang komentator di tengah tontonan publik seperti itu," ujar dia.
Selain itu, Nurul juga menekankan nilai-nilai bahwa setiap yang ada dalam tubuh perempuan adalah berkah pemberian dari Tuhan. Lantaran itu, ia menyayangkan adanya ucapan yang tidak pantas dari seorang komentator dalam sebuah program yang disiarkan secara luas di ranah publik.
"Konstruksi fisik seorang perempuan adalah given. Jika seorang komentator acara saja bisa kaya gitu, apalagi dia di luar acara. Kebayang yang bersangkutan perilaku di luar seperti apa," kata dia.
Supporter Persita Tangerang saat tim jagoannya bertandi melawan PSM Makassar di Stadion Sport Center, Kelapa Dua, Tangerang, Jumat, 6 Maret 2020. (Foto: Instagram/violakresek.tangbar)
Diberitakan sebelumnya, video cuplikan pertandingan antara Persita Tangerang melawan PSM Makassar dalam laga pekan kedua ajang Shopee Liga 1 2020 yang dipandu oleh komentator Rama Sugianto dan Erwin Fitriansyah, viral di lini masa media sosial.
Pasalnya, Rama dan Erwin sempat mengeluarkan komentar dengan kata-kata yang dianggap tidak pantas sewaktu layar kaca menampilkan bagian depan salah satu tribun penonton yang didominasi suporter perempuan pendukung Persita Tangerang.
"Sementara kita lihat ada sesuatu yang menonjol tapi bukan bakat. Ada yang besar tapi bukan harapan, apa itu Bung Erwin," kata Rama Sugianto dalam video tersebut.
"Perempuan-perempuan ini ya yang menghiasi tribun," ujar Erwin Fitriansyah, menimpali.
Komentar kontroversial tersebut kemudian mendapat respon keras dari warganet di dunia maya, termasuk dari komedian sekaligus aktor Ernest Prakasa yang menyebut tindakan tersebut amat memalukan.
Lantaran viral dan menjadi perbincangan panas, Rama akhirnya ikut merespon video tersebut dengan meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu.
Namun, cuitan permintaan maaf dari Rama, kemudian mendapat respon dari sejumlah netizen termasuk komedian Adjis Doa Ibu yang menuntut agar Rama mundur dari pekerjaannya sebagai komentator pertandingan.
"Dimaafin tapi mundur dong dari kerjaannya yg sekarang, biar beneran jadi pelajaran yg berharga balik lagi nanti kalau udah dewasa, Insya Alloh rejeki akan datang lagi," kata Adjis melalui akun @adjisdoaibu.
Baca juga: Komentator Rama Sugianto Unggah Video Minta Maaf
Menanggapi hal tersebut, Ponaryo Astaman mengaku tidak dalam kapasitas yang bisa menilai atau mengomentari hal tersebut. "Waduh saya tidak berhak menilai untuk soal ini (mundur)," kata dia. []