London - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan Inggris telah melewati puncak wabah corona Covid-19. Ia pun berjanji untuk menetapkan strategi membuka lockdown pada minggu depan, meskipun kematian meningkat dan kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Sejak dinyatakan sembuh dari Covid-19, Johson menggelar konfernsi pers. Saat itu ia menawarkan harapan kepada warga Inggris yang dikurung. Namun, Johson tetap meminta warga mematuhi pembatasan sosial untuk memperlambat penyebaran virus.
Inggris tercatat menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa
Baca Juga: Inggris Salip China Jumlah Kasus Kumulatif Covid-19
"Saya dapat mengkonfirmasi hari ini bahwa untuk pertama kalinya, kami melewati puncak penyakit ini. Kami melewati puncaknya dan kami berada di lereng yang menurun. Kami memiliki banyak alasan untuk berharap dalam jangka panjang," Kata Johnson seperti diberitakan dari Channel News Asia, Jumat dini hari, 1 Mei 2020.
Sangat penting bahwa kita sekarang tidak kehilangan kendali dalam memerangi virus Covid-19
Johnson belum bisa menyebutkan tanggal pasti kapan lockdown akan dibuka. Ia hanya menyebutkan kebijakan itu tentunya tetap berdasarkan saran dan data ilmiah.

Inggris tercatat menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa. Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menargetkan melakukan 100 ribu tes harian untuk menekan penyebaran virus Covid-19 pada akhir April. Namun pemerintah menghadapi pertanyaan mengenai kemungkinan kegagalan tersebut, yang disebut-sebut sebagai kunci untuk mengakhiri kuncian.
"Sangat penting bahwa kita sekarang tidak kehilangan kendali dalam memerangi virus Covid-19," ujar Johnson.
Simak Pula: Ancam Tularkan Virus Corona Pria Inggris Dipenjara
Perdana Menteri Inggris itu memberlakukan batasan ekonomi dan sosial yang ketat sejak enam minggu lalu untuk memperlambat penyebaran virus. Namun para menterinya telah berulang kali menolak untuk membahas kapan pembatasan itu akan berakhir. []