Jakarta - Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu, memberikan klarifikasi terkait polemik rambut pirangnya yang sempat menjadi sorotan hingga mendapat teguran dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Pasha Ungu mengatakan, ia mewarnai rambutnya menjadi pirang dalam rangka keperluan syuting dalam proyek pembuatan video klip bersama musisi-musisi daerah di Palu. Hal itu merupakan salah satu upayanya sebagai Wakil Walikota untuk mengembangkan potensi musisi lokal ke kancah nasional.
"Itu dalam rangka mengangkat atau membuka pintu bagi musisi daerah Palu, paling tidak perwakilan agar bisa berkiprah di nasional, saya kira itu," kata Pasha kepada wartawan di Jakarta, dikutip Tagar pada Sabtu, 8 Agustus 2020.
Menanggapi polemik yang justru muncul di masyarakat hingga ia mendapat teguran dari Mendagri, Pasha mengaku menerimanya. Ia menegaskan bakal terus mematuhi segala aturan yang berlaku bagi pejabat pemerintah.
"Menurut saya harus saya apresiasi, dan tentunya kami tidak ada lagi argumentasi kecuali patuh dan juga taat terhadap apa yang sudah beliau sampaikan," ujar dia.
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha \'Ungu\'. (Foto: Instagram/@pashaungu_vm)
Kendati begitu, Pasha mengaku tidak mempersoalkan gunjingan dan komentar miring dari warganet yang sempat menyerangnya dengan ujaran negatif di media sosial. Menurutnya, keputusan untuk memotong rambut bukan berasal dari celoteh netizen.
"(Potong rambut) karena solat Ied, memang saya kira enggak pantes juga ya. Masa solat Ied rambutnya kuning, saya juga ngerasa enggak enak. Bukan masalah persoalan netizen, enggak, bukan karena itu. Memang harus saya potong karena besoknya mau solat Ied," kata Pasha Ungu.
Diberitakan sebelumnya, nama Pasha Unggu sempat menuai sorotan publik dan mendapat teguran dari Mendagri Tito Karnavian lantaran rambutnya yang dicat berwarna pirang.
- Baca juga: Usai Ditegur Mendagri, Pasha Gundul Rambutnya
- Baca juga: Akui Telah Bikin Gaduh, Anji Akhirnya Minta Maaf
Pasalnya, vokalis grup band Ungu itu dinilai tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat dalam posisinya sebagai pejabat publik.
"Belum ada aturannya, tapi sebaiknya sebagai pejabat negara memberikan contoh etika yang baik," kata Tito Karnavian di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Juli 2020. []