Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berhasil memadamkan beberapa titik kecil kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Jawa agar tidak meluas. Langkah yang mengedepankan pencegahan ini, merupakan salah satu paradigma baru dalam upaya pengendalian karhutla di Indonesia. Informasi tersebut, disampaikan dalam Media Briefing yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Keadaan seperti ini tidak membuat kita lengah. Kerja lapangan terus dilakukan oleh satgas karhutla bersama masyarakat, terutama di wilayah Jawa. Kemarau yang terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober ini, terus kita waspadai terutama beberapa titik kecil karhutla di wilayah yang curah hujannya masih rendah.
Berdasarkan paradigma lama atau sebelum 2015, penanganan karhutla berfokus pada kejadiannya atau fase krisis. Anggarannya, berfokus pada penanganan pemadaman dan Satelitnya HS NOAA saja. Serta luas karhutla berdasarkan laporan dari daerah saja. Sedangkan menurut paradigma baru atau setelah 2015 sampai sekarang, penanganan karhutla mengedepankan upaya pencegahan, melibatlkan dan masyarakat. Early warning and detection systemnya juga lebih lengkap atau dengan 3 satelit. Early response dilakukan sebelum krisis serta pengembangan instrumen ISPU, hitung luas, paralegal dan lainnya.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Basar Manulang, mengatakan sejak fase pra-krisis hingga fase krisis saat ini, tim gabungan pengendalian karhutla beserta masyarakat masih terus bersinergi dan menghasilkan luasan kebakaran hutan dan lahan yang lebih rendah dari tahun sebelumnya.
“Keadaan seperti ini tidak membuat kita lengah. Kerja lapangan terus dilakukan oleh satgas karhutla bersama masyarakat, terutama di wilayah Jawa. Kemarau yang terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober ini, terus kita waspadai terutama beberapa titik kecil karhutla di wilayah yang curah hujannya masih rendah,” kata Basar Manulang.
Asap yang ditimbulkan dari titik kecil hutan yang terbakar. (Sumber : Tagar/KLHK)
Adapun berdasarkan Satelit NOAA, dibandingkan periode yang sama tahun 2019, terdapat penurunan jumlah hotspot sekitar 90,55%, sementara pantuan Satelit Terra/Aqua (NASA) menunjukkan penurunan 91,54%.
Daerah dengan Hari Tanpa Hujan lebih dari 30 hari terpantau di Jawa Tengah (Kebumen), Yogyakarta, dan sebagian besar Jawa Timur. Berdasarkan Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan BMKG untuk periode Tanggal 6 – 11 Oktober 2020, terpantau potensi karhutla di sebagian wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
- Baca Juga : KLHK Bantu Pulihkan Ekonomi Lewat Program Penanaman Mangrove
- Baca Juga : Siti Nurbaya: Pemetaan Wilayah Ada Regulasi dan Standarnya
Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Pudjiadi, yang juga hadir dalam media briefing kali ini menjelaskan bahwa di Taman Nasional Baluran terjadi tren karhutla yang menurun. Upaya pengendalian kebakaran di kawasan taman nasional juga terus ditingkatkan melalui penguatan brigade pengendalian kebakaran yg beranggotakan staf lapangan taman nasional dan Masyarakat Peduli Api.[]