Sibolga - Isu virus hog cholera atau kolera babi telah terinfeksi pada ikan membuat warga Kota Sibolga, Sumatera Utara, takut mengkonsumi ikan. Isu itu kemudian berdampak terhadap usaha perikanan.
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mencoba menangkal kekhawatiran warga tersebut dengan ajakan untuk mengkonsumsi ikan.
"Kami DPC HNSI Sibolga mengimbau masyarakat jangan takut makan ikan. Ayo makan ikan biar sehat, ayo makan ikan biar cerdas," kata Sekretaris DPC HNSI Sibolga, Karni Tanjung, saat menggelar bakar ikan bersama dengan masyarakat, Jumat 13 Desember 2019.
HNSI dan Wakil Ketua DPRD Sibolga menggelar bakar ikan bersama dengan masyarakat. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah)
Dia mengatakan, Dinas Kesehatan telah menjamin ikan yang ada di Sibolga aman untuk dikonsumsi dan tidak terinfeksi virus hog cholera.
"Ikan ini sudah dibawa ke laboratorium Dinas Kesehatan di Jakarta, oleh DPD HNSI Sibolga artinya ikan yang kita konsumsi tidak ada terjangkit virus cholera," ucapnya.
Ikan adalah vitamin yang sangat luar biasa untuk dimakan, ayo kita konsumsi ikan
Pelaku pengusaha ikan di Sibolga, Reza Andika juga mengatakan pihaknya merasa dirugikan akibat isu babi tersebut. Karena menurutnya tidak ada sedikit pun ikan di Sibolga yang terkena virus cholera.
"Jadi kami berharap kepada seluruh masyarakat yang ada di Sibolga, jangan ada lagi yang membahas virus cholera, karena tidak ada sedikit pun terpengaruh terhadap ikan kita di Sibolga," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, mengajak masyarakat Kota Sibolga untuk tidak takut mengkonsumsi ikan.
"Ikan adalah vitamin yang sangat luar biasa untuk dimakan, ayo kita konsumsi ikan, karena ikan di Sibolga dan Tapanuli Tengah aman untuk dikonsumsi," ucap Jamil.[]