Semarang – Ketatnya persaingan bisnis seolah membuat sekat di antara pelaku usaha jasa perhotelan di Semarang, Jawa Tengah. Lewat Semarang Sales Hits (SSH), sebuah wadah bagi para pegawai sales hotel, tembok pembatas itu luruh.
Dan momentum Ramadan menjadi ajang pembuktian jalinan kekompakan SSH. Memetik semangat Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu, mereka satu visi dalam kemanusiaan. Tidak lagi melihat latar belakang agama maupun di mana mereka bekerja, anggota SSH menyatu dalam kebaikan Ramadan.
Mereka melakukan aksi bagi-bagi takjil kepada pengguna jalan di Semarang. Sebanyak 40 hotel di Semarang mengirimkan perwakilan untuk ikut aksi sosial ini.
Bukan perkara mudah mengumpulkan para pegiat lintas hotel ini. Sebab tak bisa dipungkiri, branding hotel membebani mereka di keseharian tugas sebagai sales.
"Mengerahkan 40 hotel bukan hal yang mudah, apalagi untuk satu tujuan. Karena biasanya untuk kegiatan seperti ini rata-rata hotel ingin unjuk unggul pribadi. Dengan ini kami seragamkan misi untuk tepat sasaran," tutur Koordinator Bagi Takjil SSH Vincenthia Nurul Litha kepada Tagar, Kamis 23 Mei 2019.
Bukan hanya hotel di Kota Semarang, sejumlah hotel di Bandungan Kabupaten Semarang, Demak, hingga hotel di Kabupaten Kendal ikut bergabung dalam kegiatan ini.
"Kami dari panitia memang tidak memaksakan tiap hotel untuk ikut serta seperti tahun lalu tapi ternyata jauh di luar dugaan, banyak hotel ikut berpartisipasi," kata dia.
Maka sekitar 50 anggota SSH, mayoritas perempuan cantik berusia 19 – 25 tahun, pada Rabu 22 Mei 2019 sore turun ke Jalan Pemuda. Ada sekitar 2.000 takjil yang dibagikan gratis ke pengguna jalan pada sore itu.
Tak hanya membagi di pinggir jalan, para karyawan milenial ini tak sungkan untuk menyeberang ke tengah jalan, hanya untuk menyapa dan mengulurkan bingkisan takjil.
Ditambahkan, ada sebuah pesan besar yang ingin disampaikan oleh SSH lewat kegiatan bagi takjilnya kali ini.
"Semoga apa yang kami lakukan ini bisa menjadi inspirasi rakyat Indonesia di tengah suasana politik Tanah Air akhir-akhir ini. Bahwa berbeda tidak harus diwujudkan dengan persaingan, permusuhan. Kami bisa membuktikan meski dari hotel yang tidak sama namun untuk urusan sesama kami bersatu, saling membantu. Ini lah makna Ramadan," tukas Litha.[]
Baca juga: