Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menunda penyesuaian atau kenaikan tarif tiga ruas jalan tol. Sebab, menurut dia kondisi perekonomian dalam negeri belum stabil di tengah penyebaran virus corona (COVID-19).
"Saya kira ini masih kondisi ekonominya juga lagi enggak normal, jadi jangan ditreat sebagai kondisi normal. Kalaupun sudah waktunya [tarif tol] naik, saya akan hold dulu," kata Menteri Basuki di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, kemarin seperti dilansir dari Antara.

Jadi, hingga saat ini belum ada keputusan untuk menyesuaikan kenaikan tarif tol. Kalau pun ada, kebijakan tersebut harus mempertimbangkan kondisi ekonomi Tanah Air.
"Kalau masih dalam kondisi tidak normal gini, saya akan ambil kebijakan," ujarnya.
PT Jasa Marga Tbk telah mengusulkan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR untuk menyesuaikan tarif di tiga ruas tol dalam waktu dekat.
Ketiga ruas tol itu, yakni ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa sepanjang 34,4 kilometer (km), ruas Surabaya-Gempol sepanjang 45 km, dan ruas tol Palimanan-Kanci sepanjang 26 km.
Jasa Marga menyebut penyesuaian tarif ini memang dilakukan pada setiap periode waktunya, baik di tahun ganjil atau genap. Penyesuain tarif ruas jalan tol terjadi seiring dengan inflasi dalam negeri. []