Jakarta - Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto kembali normal, seusai demonstrasi ribuan mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan sejumlah undang-undang yang dinilai mencederai demokrasi.
Mulanya, ketika mahasiswa yang berdemonstrasi membubarkan diri, sejumlah kendaraan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta diturunkan untuk membersihkan sampah di sepanjang Jalan Gatot Subroto dan jalan-jalan yang menjadi titik mahasiswa berdemonstrasi seperti dilansir dari Antara.
Tak hanya itu, truk derek pun diturunkan untuk mengangkut bekas kendaraan yang rusak dan tergeletak di jalan, imbas dari demonstrasi.
Baca juga: Cara TNI AD-Marinir Tenangkan Mahasiswa Demonstrasi
Seorang petugas memadamkan api yang membakar gerbang tol Pejompongan saat aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa, 24 September 2019. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Pada 01.00, Rabu, 25 September 2019 barulah lalu lintas secara perlahan dibuka. Jalan Gatot Subroto yang semula tidak dapat dilalui kendaraan baik ke arah Senayan maupun ke Slipi, dapat dilintasi kendaraan bermotor. Hanya saja, lalu lintas Jalan Gatot Subroto arah Senayan berlaku menjadi searah saja.
Selain jalan, tol dalam kota Pejompongan yang semula dipenuhi oleh mahasiswa yang berdemonstrasi dapat kembali dilintasi kendaraan. Meski gerbang tol Pejompongan sempat tidak berfungsi karena dibakara oknum mahasiswa.

Pada Selasa siang, 24 September 2019, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia kembali berdemonstrasi di depan gedung DPR.
Seusai menyampaikan mosi tidak percaya, mahasiswa kembali menyerukan penolakan terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan undang-undang lain yang dinilai krusial bagi demokrasi.
Baca juga: Mosi Tidak Percaya dan Empat Agenda Restorasi Mahasiswa
Namun, demonstrasi di sana sempat berakhir ricuh. Mahasiswa memaksa masuk Kompleks Parlemen hingga pagar DPR jebol.
Selain itu, mereka diduga membakar pintu tol dalam kota yang berada di depan gedung DPR dan Kantor Badan Pemeriksa Keuangan sekitar 20.30 WIB.
Kepolisian akhirnya mengerahkan dua mobil taktis water cannon untuk memadamkan api hingga padam. []