Beijing - Wabah pneumonia berat yang diakibatkan virus corona jenis baru (2019-nCoV) meluas di China, hingga jumlah korban tewas telah mencapai 80 orang hingga Senin pagi, 27 Januari 2020. Kondisi ini membuat pemerintah setempat memperpanjang durasi libur kerja dan sekolah dalam rangkaian Tahun Baru Imlek.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat pimpinan Komite Pusat Partai Komunis China (CPC) yang dipimpin Perdana Menteri Li Keqiang, di Beijing, Minggu, 26 Januari 2020 seperti diberitakan Antara. Pada awalnya libur kerja berlangsung 24-30 Januari 2020, kemudian diperpanjang hingga 2 Februari 2020.
Sementara libur sekolah bersamaan libur semester sejak pertengan Januari 2020 diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan. Semula jadwal masuk sekolah dari berbagai jenjang pendidikan akan dimulai pada akhir Februari 2020.
Rapat pengurus CPC tersebut menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai negara untuk memprioritaskan pengiriman staf medis dan peralatan kesehatan, seperti pakaian pelindung dan masker wajah yang saat ini sangat dibutuhkan di Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan.
Pembukaan jalur hijau untuk memperlancar kendaraan pengangkut perlengakapan kesehatan dan barang-barang kebutuhan, mempercepat pergantian giliran kerja petugas kesehatan untuk menghindari stres, dan mengebut pekerjaan pembangunan rumah sakit lapangan sehingga dapat digunakan pada 2 Februari 2020.
Para pemegang kebijakan di China juga memerintahkan pengetatan arus lalu-lalang orang di kawasan perdesaan, kota, dan wilayah.
Hingga Senin pagi tercatat 2.761 kasus 2019-nCoV di China, termasuk 17 kasus di Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Jumlah korban tewas juga bertambah menjadi 80 orang, 51 orang telah dipulangkan dari rumah sakit, dan 5.794 lainnya berstatus terduga.
Di Provinsi Hubei sebagai pusat berjangkitnya virus tersebut terdapat 371 kasus baru sehingga menjadi 1.423 kasus dan lebih dari 24 orang meninggal serta 76 orang kritis.
Baca juga: