Jakarta, (Tagar 15/9/2017) – Strategi kontra intelijen antarnegara semakin tinggi di zaman modern ini. Faktanya, sistem teknologi mata-mata Israel, banyak diminati polisi rahasia atau intelijen dunia, karena sistemnya yang sangat canggih.
Lembaga Privacy International, Inggris melaporkan, ada sekitar 27 perusahaan teknologi sistem mata-mata yang bermarkas di Israel. ”Badan-badan pemerintah beberapa negara di dunia menggunakan sistem teknologi pengintaian Israel itu untuk tujuan ofensif, militer dan spionase,” kata Privacy International.
Privacy International juga menyebutkan, polisi-polisi rahasia atau intelijen di Uzbekistan, Kazakhstan, pasukan keamanan Kolombia, Trinidad-Tobago, Uganda, Panama dan Meksiko mendapat pasokan teknologi mata-mata dari perusahaan Israel.
Daniel Cohen, pakar terorisme siber, di Institut Studi Keamanan Nasional, Israel, mengatakan, kecanggihan Israel dalam memproduksi sistem teknologi mata-mata berasal dari militernya. Cohen menambahkan, Pada tahun 2011, Allot Communications, salah satu perusahaan sistem mata-mata di Israel, dilaporkan menjual teknologi pemantau internet kepada Iran, musuh Israel.
Dalam sebuah kasus, perusahaan teknologi mata-mata, NSO Grup, Herzliya, asal Israel, juga diduga kuat ikut terlibat dalam konflik antara FBI dan Apple. Seperti diketahui, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI, telah berhasil membongkar enkripsi iPhone yang digunakan tersangka penembakan, di San Bernardino, California, AS, belum lama.
Kabarnya, FBI membayar NSO Grup sebesar 1,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 17 miliar, untuk membantu membongkar enkripsi iPhone. Namun, hingga saat ini, NSO belum menanggapi tuduhan itu. Konfikl antara FBI dan Apple ini membuat industri perusahaan teknologi mata-mata Israel itu jadi sorotan dunia.(wwn/DBS)