Jakarta - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) mengucurkan bantuan sebesar Rp 10 juta hingga Rp 50 juta untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Masyarakat nanti akan dapat dana kehunian sebesar Rp 500 ribu/bulan sampai nanti rumahnya bisa dihuni kembali.
Dana itu diperuntukkan untuk merenovasi rumah para korban terdampak bencana alam pada awal tahun 2020. Rinciannya Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rusak sedang, dan Rp 10 juta rusak ringan.
"Sesuai perintah presiden untuk dukungan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo usai rapat koordinasi Jokowi dengan menteri terkait, BNPB, kepala derah yang wilayahnya terdampak banjir awal 2020 Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.

Doni menjelaskan, pemerintah pusat tidak akan menggarap hunian sementara bagi masyarakat yang terdampak banjir. Sebagai ganti, korban akan diberikan Rp 500 juta per bulannya.
"Masyarakat nanti akan dapat dana kehunian sebesar Rp 500 ribu/bulan sampai nanti rumahnya bisa dihuni kembali," ujarnya.
Doni mengatakan, Jokowi mengapresiasi kinerja semua pihak terkait penanganan bencana alam awal tahun 2020. Dia menyebut pemerintah pusat akan terus mendukung proses rehabilitasi, dan rekonstruksi pascabanjir, banjir bandang, serta longsor di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Doni mengaku memberikan masukan kepada Jokowi untuk meningkatkan pengaturan penanganan kebencanaan di tingkat provinsi, kabupaten, kota. Terlebih untuk memperkuat kapasitas BPBD.
"Sehingga kegiatan yang berhubungan dengan kebencanaan yang sifatnya rutin tiap tahun, terutama DKI, Jabar, Banten, ancaman banjir dan banjir bandang ini bisa lebih ditingkatkan kesiapsiagaannya sehingga kita bisa meminimalkan kerugian harta benda dan korban jiwa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, data dari BNPB jumlah terdampak banjir, banjir bandang, dan longsor di Jabodetabek dan Lebak mencapai 155.190 kepala keluarga (kk) atau 511.471 jiwa.
Sementara korban meninggal sebanyak 67 jiwa dan korban hilang 1 orang. Jumlah pengungsi per kemarin sebanyak 3.865 kk atau 13.993 jiwa. []