Langkat - Jumlah korban keracunan makanan massal di Desa Pangkalan Siata, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Suamtera Utara, terus bertambah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat mencatat, saat ini korban keracunan sudah menjadi 86 orang. Sedangkan yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit berjumlah 17 orang.
"Seluruh korban keracunan menjadi 86 orang. Tidak ada yang meninggal dunia, hanya 17 dirawat di rumah sakit, sisanya berada di rumah dan tidak perlu dirawat," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Langkat, Ansari, Kamis, 27 Februari 2020.
Pasca kejadian Rabu 26 Februari 2020 lalu, Ansari mengakui seluruh masyarakat yang mengalami keracunan sudah mendapat perawatan.
Kita persiapkan dua rumah sakit untuk menolong warga keracunan dugaan yaitu RS Petra Medica dan RS Tanjung Pura
"Akan tetapi, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan pihak Puskesmas harus merujuk para korban ke rumah sakit," ungkapnya.

Pihak Dinkes Kabupaten Langkat, juga telah mengambil sampel makanan dan mengirimkan ke Laboratorium Dinas Kesehatan Sumatera Utara untuk diteliti.
"Kita belum bisa pastikan hasilnya. Sekarang sampel masih di Dinkes Sumut," ungkapnya.
Pihak Pemkab Langkat juga, diakuinya telah menyiapkan dua rumah sakit untuk menampung korban keracunan yang diduga berasal dari olahan daging babi.
"Kita persiapkan dua rumah sakit untuk menolong warga keracunan dugaan yaitu RS Petra Medica dan RS Tanjung Pura," katanya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan masyarakat mengalami sakit perut, kepala pusing, mual dan muntah serta mencret usai menyantap makanan dengan lauk olahan daging babi. []