Demak - Hujan turut menyertai kedatangan jenazah Sersan Satu (Sertu) Anumerta Miftachur Rochmat ke pemakaman di tanah kelahirannya di Demak, Jawa Tengah, Selasa sore, 31 Desember 2019.
Prajurit TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo itu kini telah beristirahat dengan tenang, kembali ke pangkuan ibu pertiwi, di makam Desa Gempol Denok, RT 5 RW 2, Kecamatan Dempet, Demak,
Sebagaimana diberitakan Tagar, Sertu Anumerta Miftachur Rochmat gugur dalam tugas di tanah Papua. Almarhum ditembak oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) saat sedang mengambil logistik dari Pos Bewan, di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, Senin, 30 Desember 2019.
Dia itu memang cita-citanya menjadi tentara.
Keluarga almarhum Sukarmin mengungkap sosok Miftachur merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Pernah bersekolah di sebuah Madrasah Aliyah di Kecamatan Undaan Kudus.
"Dia anak terakhir dari saudara saya Muslikun dan istrinya Sugiartun. Dua kakaknya sudah berkeluarga semua. Dia belum berkeluarga masih perjaka, usianya baru sekitar 23 tahun," papar paman Miftachur itu.
Sukarmin mengatakan dalam keluarga hanya dia yang menjadi anggota tentara. Ayah dan saudara-saudaranya, berprofesi sebagai petani.
"Dia itu memang cita-citanya menjadi tentara. Pernah suatu ketika, dia bercerita kepada saya, betapa senangnya saat menjalani pendidikan kemiliteran. Meskipun berat tapi dia remen (suka). Setelah pendidikan langsung ditempatkan di Gorontalo, kemudian bertugas di Papua sekitar empat bulan lalu, baru-baru saja," ceritanya.
Sukarmin menyebut berita duka gugurnya Miftachur ia dengar pada Senin sore, 30 Desember 2019. Saat itu, ada anggota Koramil Demak yang datang mengabarkan hal tersebut.
Sontak, kabar tersebut langsung disambut oleh isak tangis dari keluarga. Lantaran, baru beberapa hari sebelumnya, almarhum berkirim kabar melalui sambungan telepon.
"Kalau terakhir dia pulang itu sekitar tahun 2018, pada saat Lebaran. Dia itu orangnya baik," tambahnya.
Bupati Demak Natsir yang datang melayat juga menyampaikan rasa belasungkawanya kepada keluarga. Kepada perwakilan keluarga, ia menyampaikan bahwa apa yang dihadapi oleh keluarga Miftachur adalah bagian dari ujian.
"Apa yang dialami oleh keluarga duka, adalah bagian dari ujian. Kalau diuji berarti nanti akan naik (tingkat)," kata dia. []
Baca juga:
- Sepanjang 2019, 10 TNI-Polri Tewas Didor KKB Papua
- Dua Jenazah TNI Korban KKB Papua Dipulangkan
- Baku Tembak dengan KKB Papua, Putra Dairi Gugur