TAGAR.id, Cianjur, Jabar – Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jabar (21 November 2022), sampai Sabtu, 26 November 2022, bertambah jadi 318, seiring ditemukannya sejumlah warga yang sebelumnya dinyatakan hilang. Eva Mazrieva melaporkannya untuk VOA.
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan, pada Sabtu, 26 November 2022, sore mengatakan tim gabungan berhasil menemukan delapan warga yang sebelumnya dinyatakan hilang, sehingga jumlah korban hilang yang sebelumnya 24, berkurang jadi 14.
BNPB juga memperbarui data orang yang luka-luka menjadi 7.729, termasuk 545 yang luka parah yang sebagian masih dirawat di rumah sakit.

Sedikitnya 73.693 warga mengungsi di 207 lokasi atau posko, yang sebagian besar adalah perempuan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan UNFPA masih terus melakukan survei data pengsungsi untuk mengetahui jenis kelamin, usia, dan kelompok rentan. UNFPA adalah badan PBB yang bertujuan meningkatkan kondisi ibu dan kesehatan reproduksi.
Untuk mempercepat distribusi bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau kendaraan besar, BNPB mengerahkan sejumlah sepeda motor.
Salah satu kecamatan yang terdampak parah adalah Kecamatan Cugenang. BNPB telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan yang paling dibutuhkan warga terdampak, antara lain makanan dan sembako, selimut, matras, tenda pengungsi, dan peralatan kesehatan dan kebersihan.
Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter menghantam barat daya Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB. (em/ah)/voaindonesia.com. []