Korban Virus Corona di Italia Melonjak Jadi 366

Badan perlindungan sipil Italia menyebutkan, total yang terinfeksi virus corona meningkat 25 persen dari 5.883 menjadi 7.375 orang.
Suasana sepi stadion San Siro, Milan, jelang pertandingan Seri A Liga Italia antara AC Milan vs Genoa, Minggu (8/3/2020). Sejumlah pertandingan Liga Italia pada pekan ini dimainkan tanpa penonton terkait merebaknya virus corona di Italia. (Foto: Antara/REUTERS/Daniele Mascolo/pras)

Jakarta - Korban meninggal terinfeksi virus corona jenis Covid-19 di Italia melonjak 133 orang dalam sehari sehingga menjadi 366. Menurut badan perlindungan sipil, total yang terinfeksi meningkat 25 persen dari 5.883 menjadi 7.375 orang. Lonjakan angka itu terjadi ketika jutaan orang beradaptasi dengan langkah-langkah radikal pemerintah untuk menekan penyebaran wabah, yang kebijakannya baru diperkenalkan ke publik pada Minggu, 8 Maret 2020.

Dari angka-angka terbaru itu artinya Italia menjadi negara dengan jumlah pasien terinfeksi tertinggi di luar China. Posisi berikutnya ditempati Korea Selatan dengan jumlah kasus terinfeksi mendekati 7.400.

Pemerintah Italia mengeluarkan kebijakan baru terkait penyebaran virus corona. Salah satu poin dalam regulasi baru soal karantina itu kewajiban bagi masyarakat yang ingin bepergian harus mendapatkan izin khusus. Berdasarkan data ada 16 juta orang di Lombardy dan 14 provinsi harus mendapatkan izin khusus jika ingin bepergian ke luar negeri.

Pembatasan bepergian ke luar negeri itu berlaku hingga 3 April 2020. Untuk menekan penyebaran virus, Perdana Menteri Giuseppe Conte juga mengumumkan penutupan sekolah, gimnasium, museum, klub malam dan tempat-tempat lainnya.

Kebijakan karantina yang ketat mempengaruhi seperempat populasi Italia. Sistem kesehatan berada di bawah tekanan besar di Lombardy yang berpenduduk 10 juta jiwa, banyak orang yang dirawat di koridor rumah sakit. ""Kami ingin menjamin kesehatan warga negara. Kami memahami bahwa langkah-langkah ini butuh pengorbanan, kadang-kadang kecil dan kadang-kadang sangat besar," kata Conte seperti diberitakan dari BBC News, Senin, 9 Maret 2020.

Fans Real Madrid Virus CoronaSeorang penggemar klub Italia, Real Madrid menonton pertandingan dengan memakai pelindung tubuh untuk mengindari terkena virus corona. Jumlah korban meninggal di Italia mencapai 34 orang. (Foto: BBC News).

Penyebaran virus di Italia sangat cepat karena negara itu memiliki populasi orang berusia tua terbanyak di dunia. Virus corona sangat berbahaya bagi orang tua karena rentan tertular. Sementara pasien-pasien terbaru terinfeksi virus adalah kepala staf tentara, Salvatore Farina. Namun ia berkilah dan menyatakan merasa baik. Farina memilih menyendiri.

Pembatasan perjalanan juga diberlakukan di 14 provinsi. Yakni Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini, Pesaro dan Urbino, Alessandria, Asti, Novara, Verbano Cusio Ossola, Vercelli, Padua, Treviso, dan Venesia. Namun msih terlihat warga Italia yang masih keluar masuk ke wilayah yang terkena dampak virus corona. Masih ada terlihat penerbangan yang mendarat di bandara Malpensa dan Linate Milan, meskipun beberapa jadwal penerbangan ditunda. Maskapai pelat merah, Alitalia menyatakan akan menangguhkan semua operasi penerbangan dari Malpensa mulai Senin dan Linate hanya melayani rute domestik.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Italia karena melakukan"pengorbanan tulus" dengan kebijakan pembatasan perjalanan. []

Baca Juga:

Berita terkait
Italia Utara Diblokir, WNI Diimbau Tetap Tenang
Italia Utara diblokir karena virus Corona, pemerintah Indonesia imbau WNI yang tinggal di negara tersebut tetap tenang.
Menteri Olahraga Italia: Stop Sementara Seri A
Menteri olahraga Italia Vincenzo Spadafora menghentikan sementara musim Seri A karena virus Corona telah menewaskan 233 warga negara tersebut.
Dari Italia, Virus Corona Masuk Meksiko
Pemerintah Meksiko menyebut kasus corona yang terjadi dengan istilah diimpor. Tiga orang Meksiko terkena corona saat berada di Italia.