Makassar - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron membantah jika pihaknya tidak serius dalam mengejar orang yang masuk dalam daftar buruan KPK, Harun Masuki yang hingga saat ini belum dapat dijebloskan ke sel KPK.
Keberadaan Harun Masiku masih menjadi misteri, pihak KPK dibantu pihak kepolisian belum dapat berhasil menemukan lokasi persembunyian DPO KPK tersebut.
Harun Masiku sampai saat ini masih dalam proses pencarian dan mengindetifikasi keberadaannya.
Meski sudah dilengkapi beragam alat pelacak yang super canggih dan dibantu pihak kepolisian. Tapi keberadaan Harun Masiku belum dapat diketahui dan KPK seakan tak berdaya dalam mengejar Harun Masiku.
"Harun Masiku sampai saat ini masih dalam proses pencarian dan mengindetifikasi keberadaannya. Dia sudah kami masukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Kami serahkan kepada jajaran pihak kepolisian untuk mencari," ungkap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron saat di Makassar, Senin 2 Maret 2020.
Nama Harun kata Nurul, telah diserahkan kepada 34 polda dan 540 polres diseluruh Indonesia. Sejak KPK kehilangan jejak melakukan pengejaran Harun. Walaupun demikian keberadaan Harun Masiku masih menemui jalan buntu.
"Jadi pihak kepolisian dari pusat sampai di polsek sudah diperintahkan untuk mencari. Harun Masiku diduga masih berada di wilayah Indonesia," tuturnya.
Alasan KPK sulit menemukan keberadaan Harun terang Nurul, karena Harun Masiku diduga tidak menggunakan alat komunikasi sehingga KPK kesulitan melacak lokasi persembunyiannya.
Bahkan, kata Nurul dirinya telah mendatangi kediaman istri sah Harun Masiku yang berada di Kabupaten Gowa. Tetapi hal itu juga tidak memberikan tanda-tanda keberadaannya.
Alat kita sudah canggih, cuma kalau dia tidak gunakan alat komunikasi juga susah untuk mengetahui lokasi keberadaannya.
"Kami selama ini sudah mencari dengan alat komunikasi. Kami yakin Harun Masiku akan segera keluar dari tempat persembunyiaannya. Kami sudah datang ke Gowa, Palembang dan Sumatera Utara, kami sudah datang di empat rumah dan apartemennya semuanya masih belum ada hasil," sebutnya.
"Alat kita sudah canggih, cuma kalau dia tidak gunakan alat komunikasi juga susah untuk mengetahui lokasi keberadaannya. Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mencari Harun Masiku secara optimal," lanjutnya.
Walaupun Harun Masiku harus ganti wajah atau Face Off untuk menghindari kejaran dari KPK, kata Nurul pihaknya tetap dapat mendeteksi Harun.
"Face off hanya pada wajah, tetapi pada DNA itu tidak bisa diubah," katanya memungkasi. []