Jakarta - Musisi Erdian Aji Prihartanto atau yang akrab disapa Anji kembali membuat kehebohan setelah mengunggah video wawancaranya dengan Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor dan pakar di bidang mikrobiologi.
Dalam video berdurasi sekitar 35 menit itu, Anji dan Hadi berbincang terkait penemuan obat herbal antibodi yang diklaim mampu menyembuhkan infeksi virus Corona atau Covid-19 hanya dalam waktu maksimal 3 hari. Hadi juga mengaku telah mendistribusikan obat herbal temuannya ke sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Bali, Jawa, hingga Sumatera.
Saya akan berdiskusi dengan pihak-pihak yang ada di postingan dr. Tirta, tanggal 4 nanti.
Baca juga: Siapa Hadi Pranoto, Diwawancara Anji Ngaku Profesor
Wawancara tersebut sontak menuai beragam komentar netizen. Bahkan, nama Anji sempat masuk dalam jajaran trending di Twitter pada Minggu, 2 Agustus 2020.
Bahkan, influencer kesehatan dr. Tirta juga turut menanggapi wawancara antara Anji dan Hadi. Dalam pernyataannya, Tirta membenarkan bahwa ada obat herbal yang tengah diuji klinis. Namun, ia menolak pernyataan obat Covid-19 telah ditemukan.
"Obat herbal ini sedang proses uji klinis, seperti vaksin dan obat lainnya yang dikembangkan universitas-universitas dan Eijkman Institute. Jadi ga ada itu istilah obat covid. Apalagi statement 'profesor' yang sungguh harus dibuktikan," ujar Tirta.
Setelah kontennya ramai menjadi perbincangan masyarakat, melalui akun Instagram pribadinya @duniamanji, Anji merespon berbagai isu yang beredar terkait wawancaranya dengan Hadi Pranoto. Mantan vokalis Drive itu menyatakan kesiapannya menerima ajakan dr. Tirta terkait isu tersebut.
"Menanggapi isu yang beredar, saya akan berdiskusi dengan pihak-pihak yang ada di postingan dr. Tirta, tanggal 4 nanti. Hasil diskusinya akan saya share. Pertanyaan yang ada nanti saya sampaikan," tulis Anji, Minggu, 2 Agustus 2020.

Heboh Komentari Foto Jenazah Covid-19
Sebelumnya, nama Anji juga sempat heboh setelah mengomentari foto jenazah Covid-19 hasil jepretan pewarta Joshua Irwandi yang digunakan untuk majalah National Geographic edisi Agustus 2020.
Baca juga: Hadi Pranoto, Pengundang Rhoma Irama di Pesta Bogor
Foto tersebut memperlihatkan jenazah Covid-19 dalam keadaan terbungkus plastik yang mana dimaksudkan sebagai pengingat akan dampak nyata pandemi Covid-19.
"Memotret korban virus Corona di Indonesia adalah tugas fotografi paling memilukan dan menyeramkan yang pernah saya lakukan. Dalam pikiran saya saat itu, apa yang terjadi pada orang ini bisa saja dialami oleh orang yang saya sayang, orang yang kita semua sayang," tulis Joshua melalui Instagram pribadinya @joshirwandi, Jumat, 17 Juli 2020.
Namun, penyanyi 41 tahun itu menyebut ada beberapa kejanggalan dalam foto tersebut. Pertama, Anji menduga ada key opinion leader (KOL) yang dengan sengaja menyebarluaskan foto tersebut, mirip seperti kerja buzzer atau influencer. Kedua, Anji mempertanyakan mengapa sang fotografer diizinkan untuk mengambil gambar jenazah pasien Covid-19.
Hal tersebut sempat mengundang reaksi dari sejumlah kalangan masyarakat, termasuk organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) yang mengecam pernyataan Anji.
"Organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam keras dan serius terhadap pernyataan Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal sebagai Anji," tulis PFI lewat surat pernyataan melalui Instagram @pewartafotoindonesia, Minggu, 19 Juli 2020.
Namun, melalui unggahan selanjutnya, Anji meluruskan kalau pernyataannya terkait foto jenazah Covid-19 hanya soal perbedaan sudut pandang dan tidak bermaksud merendahkan profesi fotografer.
"Ini adalah tentang perbedaan sudut pandang. Saya membaca viralnya foto Joshua Irwandi dari banyak akun besar dengan pola caption yang seragam. Saya bukan mendiskreditkan Joshua atau profesinya, tetapi membahas pola penyebaran fotonya di media sosial," ujar Anji melalui akun Twitternya @duniamanji, Senin, 20 Juli 2020.
"Dalam caption di IG, saya menyuarakan hal-hal yang menurut saya janggal. Jika terjadi kesalahan asumsi dalam memahami kalimat saya, saya minta maaf," katanya. []