Jakarta - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Dicky Wahyudi, 19 tahun, ditabrak kendaraan taktis jenis barracuda di flyover Jalan Raya Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Peristiwa itu bermula ketika polisi berupaya memukul mundur massa. Aparat yang dihujani batu dan benda lainnya membalas dengan tembakan gas air mata pada Jumat malam 28 September 2019.
Mobil taktis juga melaju kencang mengejar massa mulai dari Universitas Muslim Indonesia (UMI). Massa pun berhamburan. Namun, nahas Dicky yang sedang berlari tak terlihat mobil taktis yang kemudian menabraknya.
Mobil taktis tersebut sempat mundur. Mahasiswa itu akhirnya ditolong empat temannya yang juga berada di lokasi kejadian.
Selain Dicky, seorang driver ojek online (ojol) juga tertabrak. Namun, luka yang dihadapi sang driver tak seserius Dicky yang harus menjalani operasi dan kini masih dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.
Pada Sabtu, 28 September 2019,Kapolda Sulsel Irjen Polisi Mas Guntur Laupe dan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani menjenguk Dicky Wahyudi di rumah sakit.

Dia mengungkapkan driver ojol yang ditabrak bernama Irfan. Setelah mendapat perawatan karena luka ringan, Irfan diperbolehkan pulang dan kini berada di rumah. Sedangkan Dicky masih dirawat di RS Ibnu Sina
"Korban ada dua. Yang satu itu driver ojek online, tapi hanya lecet. Saat ini sudah keluar dari rumah sakit. Yang satu lagi, Dicky, mahasiswa Unibos," kata Guntur setelah menjenguk Dicky di RS Ibnu Sina.
Peristiwa yang dihadapi Dicky ini, kata Guntur, murni unsur ketidakkesengajaan. Dia menjelaksan saat itu kendaraan taktis tidak sedang melakukan pengejaran, melainkan upaya pendesakan agar para pengunjuk rasa mundur.
Guntur membantah Dicky digilas mobil barracuda. Menurutnya, Dicky hanya mengalami benturan di bagian dada. "Korban tidak digilas, ditabrak saja. Sakit di bagian dada itu karena terbentur," ujarnya.
Guntur menegaskan akan membiayai perobatan Dicky hingga pulih. Selain itu, dia juga mengaku akan bertanggung jawab terhadap massa yang mengalami kekerasan oleh aparat keamanan.
"Bantuan pengobatan Insyaallah kita yang bertanggung jawab. Kita akan obati sampai sembuh. Itu janji saya," tutur dia.
Terbaru, Guntur yang kembali menjeguk di RS Ibnu Sina pada Minggu 29 September 2019 mengangkat Dicky menjadi anak angkat. "Mulai hari ini saya angkat jadi anak angkat saya sampai saya meninggal dan sampai dia meninggal," kata Guntur.