Sleman - Bentrok ojek online (ojol) dengan kelompok debt collector (DC) mulanya dipicu faktor sakit hati. Seorang ojol bernama Luthfi Aditya Kusuma dianiaya dan dikeroyok oleh puluhan DC saat melerai rekan sesama ojol yang kendaraanya ditarik paksa oleh DC di pinggir jalan.
Pengeroyokan itu memicu suasana kian memanas, yang berujung pada bentrok dan anarkis dari kedua profesi ini. Bagaimana kronologi lengkapnya?
Awalnya penganiayaan terjadi di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Selasa, 3 Maret 2020 sore. Korban pengeroyokan yang akrab disapa Luthfi mengaku, pengeroyokan bermula saat korban membantu melerai DC yang berupaya mengambil paksa motor rekannya di pinggir jalan.
Ojol yang berdomisili di Kulon Progo ini melerai dua orang DC yang semena-mena terhadap rekannya. Luthfi berdalih memiliki ikatan sesama ojol yang membuatnya melerai aksi yang dilakukan DC. Luthfi menyebutkan tidak dibenarkan menarik motor di pinggir jalan.
Luthfi dan DC terjadi cekcok. Kedua DC tersebut lantas menelpon rekan-rekannya. Ketika itu Luthfi menyuruh rekan ojolnya untuk pergi dahulu. Dia tetap di lokasi karena takut rekannya akan dibuntuti oleh DC.
Debt Collector Tantang 1.000 Ojol
Namun niat baik korban malah berujung petaka. Korban tiba-tiba dihampiri puluhan orang yang merupakan kelompok DC mengancam dan menganiaya korban.
"Habis itu DC mengancam dengan perkataan, kalau pun kalian 1.000 ojol kita tidak akan takut," ucapnya menirukan perkataan DC.
Ratusan ojol saat digiring oleh kepolisian agar bentrok dengan DC tidak meluas. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
Akibat penggeroyakan tersebut, korban yang berusia 29 tahun itu mengalami luka memar di kening dan kepala bagian belakang. Setelah kejadian, korban diantar ke klinik terdekat dan meminta hasil visum untuk memperkuat laporan ke pihak polisi. Aksi penganiayaan terekam kamera lalu viral di media sosial.
Mengetahui korban terluka, sehingga memicu kemarahan para driver ojol dan menggeruduk kantor leasing, tempat DC bekerja yang berada di jalan Wahid Hasyim pada Rabu, 4 Maret 2020.
Pantauan di lapangan, ratusan ojol bergerak menghijaukau area kantor leasing sebagai bentuk solidaritas sesama profesi. Mereka menuntut pihak DC agar beritikad baik terhadap korban. Namun pihak leasing tidak mengindahkan karena kantor ditutup seakan-akan tidak berpenghuni.
Sementara itu, korban dan puluhan ojol lainnya melaporkan kasus tersebut ke Polsek Depok Timur. Namun aksi solideritas ojol tidak membuahkan hasil. Pasalnya pihak DC tidak bisa ditemui. Sehingga ojol menyerahkan kasus tersebut ke pihak berwajib.
Sehari berikutnya, Kamis, 5 Maret 2020, Kantor Grab cabang Yogyakarta di Kompleks Ruko Casa Grande di Maguwoharjo, Depok, Sleman, didatangi puluhan DC. Mereka datang dengan emosi dan marah-marah. Ada yang merusak fasilitas kantor Grab dan memukul salah satu staf di kantor itu.
Staf manageman Grab Yogyakarta inisial WB, 37 tahun mengatakan kedatangan DC karena mereka tersinggung terhadap ojol yang memposting aksinya ke media sosial. Tanpa basi basi pihak yang bersangkutan datang ke kantor dalam kondisi emosi. Mereka masuk ke kantor dan merusak beberapa fasilitas milik Grab.
Selain itu, kata dia, ada staf Grab yang dipukul. "Di sini sempat nendang-nendang barang masuk kantor salah satu staf kami juga ada yang terkena tampol (tinju). Setelah itu kami meminta mediasi kerena manageman maunya tidak ada anarkis," ucapnya.
Saling Serang dan Lempar Batu
Kedatangan DC di kantor Grab Yogyakarta ini menimbulkan reaksi dari ojol. Massa ojol merapat hingga berjumlah ratusan orang. Kedua kelompok ini bentrok di sekitar kantor.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, dua kelompok berteriak-teriak saling melempar benda seperti batu. Aksi ini mengganggu pengendara di jalan.
Saat kejadian, belum ada pihak kepolisian yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Bentrok ojol dan DC ini lerai setelah kepolisian datang.
Kapolres Sleman Ajun Komisaris Polisi Rizki Febriansyah mengungkapkan aksi bentrokan itu sebenarnya bermula dari kesalahpahaman kedua belah pihak. Pihaknya akan mengusut tuntas dan mendalami kasus tersebut sampai selesai.
Ternyata bentrok ojol versus DC tidak berhenti di sana. Gilira ratusan ojol mendatangi kantor leasing leasing PT Bala Manunggal Abadi (BMA), tempat DC bekerja, yang berada di jalan Wahid Hasyim, Condong Catur, Depok, Sleman.
Mereka mencari DC yang sudah membuat onar. Namun DC yang dicari tidak berada tempat. Akibatnya para ojol marah dan melampiaskan kemarahan ke fasilitas kantor leasing.

Menurut ketua RT 07 M. Soleh, dia melihat ratusan ojol sekitar 200 orang datang dari arah selatan dan utara menuju kantor leasing sekitar pukul 16.00 wib. Para ojol berkesempatan masuk ke dalam dan merusak semua barang-barang di kantor tersebut termasuk membakar kertas arsip.
Peristiwa anarkis itu berlangsung cepat, "Saya minta jangan anarkis. Karena kantor ini milik warga sini. Pihak leasing hanya ngontrak saja," katanya.
Beruntung kepolisian langsung datang dan memberhentikan aksi para ojol. Sebelum membubarkan diri, para ojol ikut memadamkan api.
Aksi anarkis ojol memancing kelompok DC untuk melakukan aksi balas dendam. Keduaya bentrok kembali di wilayah Babarsari, Kecamatan Depok, Sleman. Dalam video yang tersebar, bentrokan itu bermula saat rekan ojol dipukuli oleh orang yang diduga DC.
Bahkan ada video yang memperlihatkan ojol diserang menggunakan senapan angin. Dalam bentrokan ini sejumlah ojol yang terluka. Ratusan kepolisian langsung dikerahkan untuk menjaga kondisivitas keamanan.
Kapolres Sleman AKBP Rizki Febriansyah di lokasi mengungkapkan berupaya melakukan negosiasi kepada para ojol agar tidak melakukan aksi balas dendam lagi. "Tolong kalau ada korban kasih lihat ke polisi buat barang bukti. Korban dirawat di mana kami akan datangi. Kita lihat lukanya bagaimana," katanya.
Rizky mengatakan karena belum ada konfirmasi ke pihak polisi siapa korbannya, kepolisian tetap mengecek keberadaan kabar ojol tang terluka. "Dari Reskrim saya suruh mengecek di mana dan siapa yang dibacok," ucapnya.
Menurut Rizki, pihaknya akan mengusut tuntas kasus tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak leasing. Kepolisian juga menjamin keamanan bagi ojol saat bekerja menerima order konsumen. []
Baca Juga:
- Massa Ojol Bakar Kantor Debt Collector di Sleman
- 3 Lokasi Bentrok Ojol dan Debt Collector di Sleman
- Ojol Penegur Pelanggar Lalu Lintas di Yogyakarta