Sleman - Fakta baru terungkap terhadap kasus penusukan calon mahasiswa di warung burjo Andeska di Jalan Seturan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Polisi sudah mengantongi nama dan identitas pelaku. Saat ini tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menangkapnya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Depok Barat Inspektur Satu (Iptu) Isnaini mengatakan, pihaknya sudah mengantongi sejumlah alat bukti untuk menangkap terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga orang. Mereka merupakan warga dari luar Pulau Jawa. "Kami sudah mengantongi nama-nama pelaku," katanya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 18 September 2020.
Namun Isnaini enggan menyebut nama identitas terduga pelaku tersebut. Dia hanya menyebutkan pelaku berprofesi sebagai debt collector di Yogyakarta. Usai kejadian penusukan, teman-temannya menyembunyikannya. "Mereka ini disembunyikan teman-temannya, lalu kabur ke luar kota," katanya.
Kami sudah mengantongi nama-nama pelaku.
Lebih lanjut Isnaini menceritakan kejadian penusukan yang sempat heboh dan viral di media sosial tersebut. Insiden penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis, 13 Aguatus 2020 sekitar pukul 23.00 WIB. Rombongan terduga pelaku datang ke Burjo Andeska dalam kondisi mabuk.
Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Inspektur Satu Isnaini (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).
Mereka naik ke lantai 2 dan bertemu dengan korban yang merupakan calon mahasiswa di Yogyakarta. Saat ketemu di tangga antarlantai, korban dan rombongan pelaku berpaprasan. Korban dan para terduga terlibat adu pandang. Terduga pelaku tersinggung dan bertanya dengan nada keras kepada korban. "Kenapa kamu lihat-lihat," ucap Isnaini menirukan ucapan salah satu dari mereka.
Tidak banyak berkata-kata, salah satu rombongan terduga pelaku memberikan bogem mentah. Pukulan langsung mengenai korban pada bagian wajah. Korban yang merasa tidak bersalah dan diperlakukan semena-mena akhirnya membalas. "Karena merasa enggak bersalah kok dipukul akhirnya korban memukul balik sampai jatuh di tangga bawah," ujarnya.
Salah satu pelaku yang emosi lalu meminta senjata tajam jenis pisau kepada juru masak Burjo. Kemudian terduga menyerang korban menggunakan pisau masak. Pelaku sudah sering ke warung itu. "Jadi, itu pisau milik warung burjo. Pegawai burjo takut lalu dikasihlah pisau itu kepada pelaku," kata Isnaini.
Baca Juga:
- Penusukan dan Main Keroyok di Rumah Kos Yogyakarta
- Klitih Teror Air Comberan di Ring Road Yogyakarta
- Klitih Beraksi di Fly Over Jombor Sleman
Setelah itu, korban lari keluar menyelamatkan diri karena nyawanya terancam. Pelaku terus mengejar sampai luar warung burjo dengan tetap membawa pisau milik warug.
Seorang saksi, Adi, 42 tahun, penjual makanan kaki lima di sekitar lokasi mengungkapkan, seorang pria yang membawa pisau mengayunkan pisau ke arah korban. Senjatam tajam itu mengenai perut sebelah kiri hingga luka sobek.
Menurut Adi, saat kejadian warga belum sempat melerai karena tak ingin ikut campur urusan orang. Khawatir malah terjadi hal-hal yang bisa menambah masalah.
Korban berhasil melarikan diri dari genggaman pria bersenjata sambil merintih kesakitan. Korban lari ke selatan dan bertemu pengendara ojek online yang kebetulan melintas. Kelompok pria yang bersenjata terus mengejar namun kehilangan jejak karena korban sudah naik ojek online. "Saya dengar, pak tolongin pak. Lalu pergi ke arah selatan naik ojek online dan mereka enggak berhasil mengejar," ujarnya. []