Kronologi Dua Anak Hanyut di Underpass Kulon Progo

Dua anak meninggal di underpass yang tergenang air air sedalam 4 meter di Kulon Progo. Kejadian ini awalnya hanya iseng saat merayakan ulang tahun.
Relawan melakukan evakuasi korban yang tenggelam di Underpass Cikli di Kalurahan Kulur, Kecamatan Temon, Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Dua remaja meninggal dunia saat merayakan ulang tahunnya di Underpass Cikli yang berada di Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulun Progo, Yogyakarta,  Sabtu, 22 Februari 2020 petang. Mereka tenggelam di underpass yang tergenang air sedalam 3-4 meter. 

Awalnya tujuh remaha ini hanya iseng. Salah satu di antara mereka menceburkan seorang kawan ke underpass yang tidak berfungsi sejak awal tahun karena tergenang air dengan kedalaman 3-4 meter. Underpass ini memang kerap menjadi kolam renang.

Akibat dari kejadian ini, dua orang dinyatakan meninggal dunia. Satu remaja masih mendapatkan perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Wates. 

Korban meninggal bernama Ryan, 16 tahun, warga Bendungan, Kapanewon Wates dan Tegar, 15 tahun, warga Tawangsari, Kapanewon Pengasih. Sementara remaja yang masih dirawat berisial Ramli Sarafudin, 15 tahun, warga Kulur, Kapanewon Temon.

Salah seorang rekan mereka, Vyani Prima menjadi saksi kejadian menuturkan, kehadiran mereka di underpass tersebut dalam rangka merayakan ulang tahun korban Ryan secara bersama-sama. Total ada tujuh orang yang mengikuti acara itu.

Ryan saat itu dijorokin (didorong dengan sengaja) oleh Tegar ke air underpass. Tegar melihat Ryan tidak bisa berenang, berusaha menolong tapi nggak bisa juga.

Awalnya mereka tidak melakukan apa-apa, hanya duduk-duduk di pinggir underpass, yang memang tidak berfungsi sejak awal tahun karena tergenang air dengan ke dalaman tiga hingga empat meter.

"Pada saat itu saya duduk di motor yang diletakkan di pinggir underpass. Ryan saat itu dijorokin (didorong dengan sengaja) oleh Tegar ke air underpass. Tegar melihat Ryan tidak bisa berenang, berusaha menolong tapi nggak bisa juga," kata Vyani di lokasi kejadian pada Sabtu, 22 Februari 2020.

Melihat Ryan dan Tegar kesulitan berenang, rekan lainnya yaitu Ramli Sarafudin mencoba membantu. Namun ternyata, Ramli juga tidak mampu menyelamatkan kedua temannya tersebut. Sementara teman lainnnya, berinisiatif meminjam ban pelampung di bengkel yang terletak di sekitar lokasi underpass.

Sementara itu, Koordinator SAR Linmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Pantai Glagah, Aris Widiatmoko mengatakan menerima laporan remaja tenggelam 10 menit setelah kejadian atau sekitar Pukul 16.40 WIB. Mendapati adanya laporan ini, Tim penyelamatan segera meluncur lokasi kejadian.

Menurut dia kondisi Underpass Cikli yang berada di Kalurahan Kulur yang cekung dan tergenang air, cukup menyulitkan upaya penyelamatan. Selain itu kedalaman air tidak sama, antara 3-4 meter. "Pencarian ini memakan waktu hampir dua jam. Korban terakhir, Ryan berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Aris.

Sedangkan Staff Humas PMI Kabupaten Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, dalam upaya penyelamatan tersebut pihaknya menerjunkan enam petugas dan dua unit kendaraan ambulans. "Korban dibawa ke RSUD Wates," ujarnya. 

Dia menambahkan, apabila masyarakat menemui kegawatdaruratan bisa langsung menghubungi PMI Kulon Progo di Call Center: (0274) 773244, WhatsApp: 0274773244 atau bisa ke panggilan darurat 119. []

Baca Juga:

Berita terkait
Sudah Dikubur, Jenazah Pelajar SMPN 1 Turi Tertukar
Jasad korban SMPN 1 Turi, Faneza sempat dikubur. Ternyata tertukar. Jasad digali lagi lalu diberikan kepada pihak keluarga.
Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Tersangka
Polda DIY menetapkan satu tersangka musibah susur sungai Sempor. Tersangka itu tak lain pembina Pramuka sekaligus guru SMPN 1 Turi.
Duka SMPN 1 Turi Sleman dari Keluarga Magelang
Suwarno tak ada firasat atas kepergian putrinya, Sovie Aulia, pelajar SMPN 1 Turi Sleman, salah satu korban susur sungai Sempor.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.