Jakarta - Beredarnya dua versi terkait kebenaran tewasnya 6 laskar FPI tertembak peluru polisi masih menjadi misteri. Pegiat media sosial Denny Siregar membuat cuitan survei dan mengajak pengikutnya untuk memilih versi mana yang lebih dipercaya.
"Ada 2 perbedaan kronologis mati ditembaknya 6 orang anggota FPI yang berjihad di jalan tol. Kronologis versi manakah yang anda percaya? FPI atau @DivHumas_Polri?" tulis Denny, Senin, 7 Desember 2020.
Survei kecil-kecilan Denny Siregar ini diikuti lebih dari 32 ribu suara. Menariknya, versi FPI unggul 51 persen dibanding versi polisi yang hanya 49 persen. Artinya, pengikut Denny Siregar lebih mempercayai kronologis tewasnya 6 orang laskar itu sesuai kronologis versi FPI.

Diberitakan Tagar sebelumnya, Denny Siregar mendesak pemerintah untuk segera memasukkan Front Pembela Islam (FPI) ke daftar organisasi teroris. Hal itu ia ungkapkan menyusul kematian 6 orang pengawal Habib Rizieq Shihab, yang diklaim oleh pihak kepolisian terjadi saat insiden saling tembak pada Senin dini hari, 7 Desember 2020 kemarin.
Melalui cuitan di media sosial Twitter, Denny menilai jika organisasi FPI sangat berbahaya bagi keutuhan negara Indonesia. Pasalnya menurut klaim polisi, mereka telah memiliki senjata api yang entah didapat dari mana.
"Pengikut Rizieq menyerang @DivHumas_Polri dengan senjata api. Entah mereka dapat dari mana. Sudah waktunya FPI dideklarasikan sebagai organisasi teroris. Mereka sudah berbahaya untuk negara.. Bagaimana pak @mohmahfudmd?" tulis Denny Siregar, dikutip Tagar pada Selasa, 8 Desember 2020.
Baca juga: Ancaman Polisi Untuk Penyebar Info FPI Tidak Punya Senjata
Sementara itu, pengacara Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membantah kabar dari kepolisian yang menyebutkan Laskar Pembela Islam (LPI) pengawal Habib Rizieq Shihab memiliki senjata api, lalu sempat terlibat baku tembak dengan anggota Polda Metro Jaya di tol Jakarta-Cikampek kilometer 50.
Disebutkan polisi bahwa terdapat enam orang LPI yang tewas dalam aksi baku tembak. Namun, FPI membantah kalau anggotanya memang tidak memiliki senjata api (senpi) seperti yang dituduhkan polisi.
"Kami pastikan mereka tidak memiliki senjata api seperti difitnahkan," kata Aziz dalam keterangan tertulis diterima Tagar.[]