Kucing Lynx Iberia Tidak Lagi Tergolong Satwa yang Terancam Punah

Berkat keberhasilan program pembiakan dan reintroduksi, total populasinya diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 ekor
FILE - Seekor lynx Iberia dilepasliarkan di pegunungan Sierra de Arana, 40 kilometer dari Granada, Iznalloz, Spanyol, 20/2/2024. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id – Para aktivis konservasi merayakan pulihnya populasi lynx Iberia, yang tidak lagi diklasifikasikan sebagai “terancam punah” oleh Uni Konservasi Alam Internasional (IUCN - International Union for Conservation of Nature).

Para ahli mengatakan jumlah kucing liar itu, yang tergolong dewasa, pada tahun 2001 hanya 62 ekor. Namun kini, berkat keberhasilan program pembiakan dan reintroduksi, total populasinya diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 ekor.

Lynx Iberia pernah dianggap sebagai spesies kucing paling terancam punah di dunia. Namun program konservasi yang sukses kini telah memulihkan populasi spesies ini.

Dalam pembaruan terkini pada "Daftar Merah" Spesies Terancam Punah, yang diterbitkan pada Kamis, 20 Juni IUCN meningkatkan statusnya dari "terancam punah" menjadi "rentan".

Craig Hilton-Taylor, kepala unit Daftar Merah IUCN, mengatakan, “Ini merupakan keberhasilan yang sangat besar. Jumlah populasinya meningkat secara eksponensial. Mereka membuat program konservasi. Mereka melakukan banyak upaya untuk mencoba dan memperbaiki habitat dan lanskap kawasan di mana kucing itu hidup.”

Kucing berukuran sedang ini adalah pemangsa kelinci dan tinggal di wilayah Semenanjung Iberia yang memiliki hutan lebat, semak belukar, dan padang rumput.

Hingga abad ke-19, spesies ini dapat ditemukan di sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal. Namun sejak itu, populasi dan sebaran geografisnya mengalami penurunan tajam, terutama akibat tularemia dan hilangnya habitat. Tularemia atau biasa disebut wabah kelinci, merupakan penyakit yang tidak biasa, yang juga dapat menginfeksi serta membunuh manusia, kucing, dan anjing.

Ancaman lain yang kini muncul adalah penyakit yang berasal dari kucing domestik, perburuan liar dan lalu lintas jalan raya, serta perubahan habitat akibat perubahan iklim.

Menurut IUCN, pada tahun 2000, terdapat kurang dari seratus lynx Iberia yang tersisa di Semenanjung Iberia, dan bertahan hidup di dua wilayah kecil di wilayah Andalusia Spanyol,

Ramon Perez de Ayala, manajer proyek spesies WWF Spanyol, mengatakan jumlah itu memprihatinkan. “Ini seperti kejutan bagi Eropa. Kami mengira sebelumnya ada 600 hingga 1.200 ekor. Kami tidak bisa membiarkan kucing besar itu punah di Eropa," jelasnya.

Para aktivis konservasi berhasil memulihkan populasi lynx Iberia dengan cara meningkatkan populasi kelinci, melindungi dan memulihkan habitat kucing itu, serta mengurangi kematiannya akibat aktivitas manusia.

Lynx Iberia sekarang menempati kawasan setidaknya seluas 3.320 kilometer persegi, meningkat dari 449 kilometer persegi pada tahun 2005, menurut IUCN. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Benarkah Pelihara Kucing Bisa Mandul dan Bayi Lahir Cacat?
Sebenarnya, yang menyebabkan wanita sulit hamil adalah karena parasit yang dibawa dalam kucing kepada manusia.