Jakarta - Pakar Komunikasi Mulharnetti Syas menanggapi ihwal metode pembelajaran baik di jenjang pendidikan sekolah maupun perguruan tinggi yang dilakukan secara daring atau online semasa pandemi Covid-19.
"Menurut saya, efektivitas pembelajaran daring akan bisa sangat efektif seandainya dosen mau dan mampu meningkatkan literasi tentang teknologi informasi dan mampu memanfaatkan kanal-kanal yang ada dengan baik," ujarnya kepada Tagar, Rabu, 10 Juni 2020.
Yang terpenting adalah, dosen harus menjamin kesiapan (readiness) bahan kuliah yang sesuai untuk dilaksanakan secara daring.
Netti, sapaannya, menuturkan apabila dari sisi mahasiswa biasanya tidak ada masalah lantaran lebih 'melek teknologi'. Selain itu, dia juga menyarankan petinggi kampus menentukan keputusan kanal mana yang akan dipakai untuk pembelajaran metode daring, agar materi perkuliahan tetap dapat diserap mahasiswa.
Baca juga: Kuliah Daring Kuras Paket Data Mahasiswa Aceh
"Misalnya, seorang dosen menggunakan aplikasi yang berbeda dengan dosen lain, sehingga mahasiswa harus menginstal banyak aplikasi. Yang terpenting adalah, dosen harus menjamin kesiapan (readiness) bahan kuliah yang sesuai untuk dilaksanakan secara daring," ucapnya.
Sejauh ini, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta ini juga belum dapat menilai efektivitas pembelajaran secara daring, karena prosesnya baru intens dilakukan sekitar 3 bulan dan hingga kini masih berlangsung.
Menurutnya, perlu ada evaluasi guna menyimpulkan pembelajaran secara online efektif atau tidak. "Mungkin beberapa perguruan tinggi dan lembaga sudah melakukan penelitian tentang hal ini, tapi saya belum mendapat informasi yang bisa mebuat saya menyimpulkan sesuatu yang berlaku umum," kata Netti.
Baca juga: Kuliah Daring, Mahasiswa Lebak Galau Jaringan Internet
"Namun, jika dikaitkan dengan efektivitas terhadap pemutusan rantai penularan Covid-19, tentu saja sangat efektif," ucapnya menambahkan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan kualitas pembelajaran daring ditentukan oleh kualitas guru. Oleh karena itu tenaga pengajar harus memiliki minat besar untuk mengajarkan muridnya.
"Yang terpenting guru tersebut melek teknologi dan berani menggunakan tool-tool baru," ujar dia dalam acara halal bihalal Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) secara daring di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020. []