Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Hubei, China akan memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) China ke Indonesia. Apalagi, ada larangan kunjungan dari pemerintah China untuk bepergian ke negara lain dan ada juga larangan dari Indonesia menerima wisman asal China.
"Pasti nanti akan berdampak. Kalau ada larangan, pasti berpengaruh," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Senin, 3 Februari 2020, jumlah turis asal China meningkat jelang momentum pergantian tahun baru 2020. Wisman asal China yang datang ke Tanah Air selama Desember 2019 berjumlah 154.000 kunjungan atau sekitar 11,2 persen dari keseluruhan wisman yang datang.

Angka tersebut melonjak dibandingkan dengan November 2019 yang tercatat sebanyak 147.000 kunjungan atau setara dengan 11,4 persen dari seluruh turis asing yang melancong ke Indonesia.
Adapun, negara asal wisman terbanyak pada Desember 2019 disumbang oleh Malaysia dengan 239.000 kunjungan. Capaian tersebut tidak banyak berbeda dibandingkan dengan November 2019 dengan 252.000 kunjungan.
Baca juga: Virus Corona, Garuda Awasi Penerbangan ke Hong Kong
Penurunan terbesar justru terjadi pada wisatawan mancanegara asal Hongkong yang anjlok 37 persen dari periode yang sama November 2019. Sementara, peningkatan terbesar terjadi pada wisman asal Afrika Selatan yang melonjak 140 persen secara bulanan pada Desember 2019.
Kemudian, untuk peningkatan paling tajam secara tahunan (year-on-year) persentase tertinggi disumbang oleh Vietnam dengan 52 persen. Lalu, Hongkong menjadi daerah asal wisman yang konsisten turun mengunjungi Indonesia dengan minus 64 persen yoy.
Dari total wisman secara full year, pada 2019 diketahui terdapat 16,1 juta kunjungan. Capaian itu tumbuh tipis 1,8 persen dibandingkan periode yang sama 2018 dengan jumlah 15,8 juta kunjungan.
Walupun terjadi peningkatan secara perolehan tahunan, kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun lalu tidak merepresentasikan target yang telah dibidik pemerintah dengan 20 juta kunjungan. Artinya, terdapat ruang sekitar 20 persen dari target yang sebelumnya ditetapkan negara. []