Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik 17 kepala daerah hasil Pilkada 2020, Jumat, 26 Februari 2021. Kepada bupati wali kota dan masing-masing wakilnya, Ganjar mengingatkan pesan presiden pertama RI, Soekarno.
"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa," kata Ganjar Pranowo mengutip pidato sang Proklamator, Bung Karno.
Pesan Soekarno itu menggema di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Gubernuran di Semarang, tempat belasan kepala daerah dilantik. Bukan tanpa alasan Ganjar menyampaikan apa yang dulu pernah diucapkan Soekarno.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu ingin bupati wali kota dan pasangannya tidak lupa dengan visi misinya saat berkampanye. Dan setelah dilantik mereka harus segera mengeksekusi demi kesejahteraan rakyat.
"Reformasi birokrasi menjadi sangat penting dilakukan saat ini, maka saya tadi titipkan itu. Saya katakan, buat saya jabatan ini cuma mandat saja, tuannya ya rakyat. Sehingga mereka diharapkan mengerti dan bekerja sesuai apa yang menjadi visi misinya dulu. Sekarang saatnya dieksekusi," beber dia.
Saya katakan, buat saya jabatan ini cuma mandat saja, tuannya ya rakyat.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan sejumlah pesan kepada para kepala daerah yang dilantik. Persoalan penanganan Covid-19 diminta dikebut, termasuk mitigasi bencana yang akhir-akhir ini terjadi.
"Saya minta untuk daerah-daerah rawan bencana, segera koordinasi. Program-program yang sudah ada tinggal diteruskan, kalau perlu ada percepatan. Daerah-daerah seperti Pekalongan, Semarang, Demak saya minta serius dan intens menangani ini. Sepertinya di anggaran 2022 harus konsentrasi soal itu, suka tidak suka harus dilakukan karena kondisi emergency," tegas Ganjar.
Daerah-daerah penyangga juga harus bahu membahu menyelesaikan persoalan bencana ini. Kawasan hulu wajib menjaga lingkungan dengan menggiatkan penanaman dan penghijauan. Sementara kawasan hilir mempersiapkan perencanaan penanganan bencana dengan matang.
"Seperti Kabupaten Semarang, saya minta dikuatkan penghijauan di sana. Semua harus bekerja untuk mitigasi bencana, karena BMKG sudah mengingatkan kita cuaca ekstrem dan diminta semua siaga," sambung dia.
Ganjar juga mewanti-wanti tentang pentingnya integritas. Tidak boleh ada lagi persoalan hukum di daerah, seperti pungli, korupsi dan lainnya.
"Soal lingkungan, isu perempuan, anak dan difabel juga mesti dikelola secara khusus karena mereka membutuhkan afirmasi. Saya juga meminta buat kanal aduan online, karena pengaduan konvensional rakyat takut. Tidak hanya bupati wali kota pribadi, tapi semua OPD harus membuka kanal aduan itu agar masyarakat gampang untuk mengadu," tutupnya.
Baca juga:
- Diusulkan DPRD Kudus Jadi Bupati Definitif, Ini Kata Hartopo
- Respon DPRK Nagan Raya soal Konflik Bupati dan Wakilnya
- Penanganan Banjir di Pantura Jateng, Ganjar Usul Rp 3,19 T
Pelantikan 17 kepala daerah hasil Pilkada 2020 dilakukan secara virtual. Hanya tiga kepala daerah, yakni Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Bupati dan Wakil Bupati Kendal serta Bupati dan Wakil Bupati Semarang yang dilantik langsung.
Sementara pelantikan kepala daerah via daring diikuti dari Kota Pekalongan, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kebumen, Rembang, Boyolali, Purbalingga, Blora, Sukoharjo, Purworejo, Wonosobo, Wonogiri, Klaten dan Pemalang.
Diketahui Pilkada 2020 di Jawa Tengah digelar di 21 kabupaten kota. Untuk empat kepala daerah yang lain belum dilantik karena masa jabatan mereka belum habis. Yakni, Kabupaten Demak, Grobogan, Sragen dan Pekalongan. []