Jakarta - Perdana Menteri India, Narandra Modi menyerukan warganya untuk memadamkan lampu listrik dan menyalakan lilin, sebagai simbol untuk melawan kegelapan virus corona Covid-19 yang telah menghantui dunia.
Mari kita tantang kegelapan Covid-19 dengan menyalakan lilin.
Modi meminta 1,3 miliar warga India bersatu melawan corona dengan gerakan matikan lampu listrik selama sembilan menit pada pukul 21:00 waktu setempat (16:30 GMT) pada Minggu, 4 April 2020.
Baca Juga: Karantina Diperpanjang di India
"Mari kita tantang kegelapan Covid-19 dengan menyalakan lilin," kata Modi dalam cuitannya di akun twitternya.
Jutaan orang merespon imbauan tersebut dengan menyalakan lilin. "Salut pada cahaya lilin yang membawa keberuntungan, kesehatan, kemakmuran, yang menghancurkan perasaan negatif," ucap cuitan Modi, seperti diberitakan dari BBC News, Senin, 5 April 2020.
Namun kalangan kritikus menilai gerakan nyalakan lilin nasional hanya merupakan pengalihan yang dilakuan pemerintah dari krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan dampak pandemi virus corona. Seperti diketahui, pemerintah India memberlakukan karantina menyeluruh atau lockdown sejak 25 Maret yang menyebaban jutaan rakyatnya terpapar kelaparan massal sehingga memicu kerusuhan.
3.500 orang positif terinfeksi

Data terbaru dari Universitas Johns Hopkins menyebutkan, di India ada sekitar 3.500 orang yang positif terinfeksi virus corona, dengan jumlah kematian mencapai 100 orang. Namun, angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi. Dibandingkan negara-negara yang terpapar, India memiliki tingkat pengujian kesehatan terendah.
Ada kekhawatiran wabah pandemi corona dapat mengakibatkan bencana kemanusiaan di India yang merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia. Dalam masa lockdown, warga dilarang meninggalkan rumah, semua bisnis yang tidak penting telah ditutup dan pertemuan publik dilarang.
Simak Pula: Nestapa Warga Migran India Pasca Lockdown
Kebijakan lockdown telah memicu eksodus warga dari kota-kota besar seperti New Delhi, India memaksa ribuan buruh migran berjalan ratusan kilometer pulang ke desa mereka. Pekan lalu, Modi meminta maaf atas dampak lockdown dengan mengnatakan,"Pemerintah tidak ada jalan lain untuk menghentikan penyebaran virus corona."
Waktu itu Modi mengatakan lockdown berlaku selama 21 hari. Tetapi para pejabat memperingatkan bahwa penguncian dapat diperpanjang di beberapa negara bagian India.[]