LBM PBNU: Orang Meninggal Akibat Corona Mati Syahid

LBM Pengurus PBNU menyatakan pasien yang meninggal dunia akibat virus corona tergolong dalam mati syahid.
Ilustrasi anak muda di tengah wabah Corona. (Foto: nytimes.com/Lam Yik Fei)

Jakarta - Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan orang yang meninggal dunia akibat virus corona atau Covid-19 tergolong dalam mati syahid.

Karena itu orang yang meninggal akibat Covid-19 statusnya adalah syahid fil akhiroh.

Penilaian LBM PBNU itu terlampir dalam pernyataan tertulis bertajuk Hasil Bahtsul Masail tentang Fiqih Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 yang ditandatangani Ketua LBM PBNU KH. M. Nadjib Hassan dan Sektetaris LBM PBNU Sarmidi Husna.

"Bahwa Covid-19 merupakan wabah (tho'un), karena itu orang yang meninggal akibat Covid-19 statusnya adalah syahid fil akhiroh. Sebab kedudukan syahadah (mati syahid) tidak hanya didapat oleh mereka yang gugur di medan perang," kata Nadjib lewat rilis yang diterima Tagar, Rabu, 25 Maret 2020.

Jenazah CoronaPemakaman jenazah terduga atau terkonfimrasi positif corona Covid-19 hanya didampingi petugas medis. (Foto: Facebook/SasQa SasQa)

Nadjib menjelaskan, mereka yang meninggal karena wabah corona dapat meraih kedudukan syahadah berdasarkan hadits riwayat muslim. Adapun riwayat itu mengatakan:

“Rasulullah Saw bertanya kepada sahabatnya: ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab: ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,’. Rasulullah Saw bersabda: ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ Para sahabat bertanya: ‘Mereka itu siapa ya Rasul? ’Jawab Rasulullah Saw: ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid," ujar Nadjib.

Kemudian, Nadjib turut memberikan keterangan lain guna menguatkan alasannya bahwa pasien positif corona yang meninggal dunia sama saja bekedudukan mati syahid. Keterangan selanjutnya dikutip dari kitab Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, Kairo, Darul Hadits: 1422 H/2001 M juz VII, halaman 72, sebagaimana berikut:

“Ulama mengatakan, yang dimaksud dengan kesyahidan mereka semua, selain yang gugur di medan perang, adalah bahwa mereka kelak (di akhirat) menerima pahala sebagaimana pahala para syuhada yang gugur di medan perang. Sedangkan di dunia, mereka tetap dimandikan dan dishalati sebagaimana penjelasan telah lalu pada bab Iman. Sesungguhnya orang mati syahid ada tiga macam. Pertama, syahid di dunia dan di akhirat: yaitu mereka yang gugur di medan perang melawan tentara kafir. Kedua, syahid di akhirat, tapi tidak syahid dalam hukum dunia, yaitu mereka semua yang disebut dalam penjelasan di ini. Ketiga, syahid di dunia, tidak di akhirat, yaitu mereka yang gugur tetapi berbuat curang terhadap ghanimah atau gugur saat melarikan diri dari medan perang,” ucap dia.

Adapun hasil bahtsul masail tersebut, kata Nadhib, disampaikan khusus kepada warga NU sebagai pegangan dan umat Islam Indonesia secara umumnya. "Seraya berdoa, meminta pertolongan Allah SWT, semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) segera bebas dari pandemi virus corona yang mematikan tersebut," kata Nadjib. 

Berita terkait
Waspada Corona, 5 Amanat Rizieq Shihab untuk Masjid
Rizieq Shihab tetap menyorot keadaan di Indonesia meski kini di Arab Saudi. Dia memberikan 5 amanat untuk masjid di tengah waspada corona.
Tips Mudah Membuat Disinfektan di Rumah Cegah Corona
Disinfektan sangat berguna untuk membersihkan peralatan atau benda yang ada di rumah. Berikut tips membuat disinfektan mudah untuk cegah Corona.
Cara Memandikan Jenazah Positif Corona
Tata cara pemandian jenazah dari orang yang terinfeksi corona atau Covid-19 di Indonesia.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.