Jakarta - Ahmad Dhani berencana menulis buku yang menggambarkan sejarah nasional Indonesia sedari 2012 sampai 2019. Hal tersebut diungkapkannya selepas keluar bui di LP Cipinang, Jakarta Timur, Senin, 30 Desember 2019.
Online-online mainstream, jadi saya banyak mengutip dari sana.
"Saya mau selesaikan konsep buku yang mau saya buat, sejarah nasional Indonesia, 2012 sampai 2019," ujar Dhani di Jalan Pinang Emas VII, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Senin, 30 Desember 2019.
Terkait buku yang akan dibuatnya tersebut dia mengaku memperoleh sumber dan data dari media-media online terkemuka. Hal tersebut menurut Dhani akan memudahkannya untuk menulis buku lantaran data di media online terekam secara digital.
"Online-online mainstream, jadi saya banyak mengutip dari sana. Karena kalau zaman dulu kan belum ada online, mau nulis sejarah Diponegoro harus nyari serat ini, serat ini, yang masih belum tentu kredibel," ucapnya.

Saat ditanyai apakah buku yang akan ditulisnya mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi), Dhani memilih bungkam. Pun demikian saat ditelisik mengenai perubahan yang dia maksudkan di bukunya.
"Saya rasa karena ada yang berubah dari 2012-2019, menurut saya ya. Peristiwa penting di Indonesia. (Perubahan apa) ya nanti baca bukunya aja," katanya.
Selain itu, Dhani juga membeberkan belum akan memutuskan seperti apa karakternya ke depan, selepas keluar dari jeruji besi di dalam perpolitikan nasional. "Tergantung kita baca geopolitik dulu," tuturnya.
Kemudian, dia pun kembali menegaskan akan terjun ke dunia politik secara totalitas. Aktifitasnya di dunia musik hanya dia anggap sebagai kesenangan saja. "Saya ini adalah part timer musisi dan full timer politician," ujar Dhani.
Seperti yang diketahui, tahun 2012 merupakan tahun awal Presiden Jokowi menginjakkan kaki di kancah perpolitikan nasional. Saat itu, Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta ditemani oleh Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok sebagai Wakil Gubernur.