LG Tambah Investasi Rp 15 Triliun Lebih untuk Pabrik di Vietnam

Dengan demikian, total investasi perusahaan tersebut di Vietnam mencapai lebih dari 5,5 miliar dolar AS
Para karyawan meninggalka pabrik LG Displays di Hai Phong, Vietnam, 29/8/2023. LG Displays mengumumkan, 15/11/2024 bahwa pihaknya menambah investasi 1 miliar dolar AS di pabrik Haiphong. (Foto: Nhac Nguyen/AFP)

TAGAR.id, Hanoi, Vietnam - Biaya produksi barang-barang seperti pakaian, furnitur, dan alas kaki di Vietnam terkenal rendah.

Pemerintah Vietnam mengumumkan, Jumat (15/11/2024), bahwa LG Display, perusahaan elektronik dari Korea Selatan, akan menambah investasi sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,9 triliun untuk pabriknya di Vietnam. Dengan demikian, total investasi perusahaan tersebut di Vietnam mencapai lebih dari 5,5 miliar dolar AS.

Pengumuman ini muncul ketika Vietnam berupaya meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan investasi bagi perusahaan-perusahaan internasional.

Upacara pemberian izin untuk menambah modal bagi LG -- yang produknya mencakup TV, ponsel, dan display otomotif -- digelar di kota pelabuhan utara Hai Phong pada Kamis (14/11/2024), kata seorang pejabat setempat mengonfirmasi kepada Kantor Berita “AFP.”

Dengan tambahan dana tersebut, total investasi LG Display di Vietnam kini bernilai 5,65 miliar dolar AS.

Kota industri Hai Phong di Vietnam adalah menampung lebih dari 1.000 proyek investasi asing senilai lebih dari 32 miliar dolar AS.

Korea Selatan adalah investor terbesar di kota ini dengan nilai 11 miliar dolar AS, diikuti oleh China dan Jepang, kata pemerintah kota tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis secara daring.

Pabrik layar, salah satu proyek terbesar LG di Vietnam, dibuka pada 2017.

Pada Oktober, konglomerat Korea Selatan Hyosung Group mengatakan pihaknya berencana menggandakan investasinya di Vietnam menjadi 8 miliar dolar AS, untuk menciptakan 10.000 lapangan kerja.

Hyosung beroperasi di berbagai bidang termasuk kimia, industri berat dan Teknologi Informasi (TI).

Negara komunis Vietnam, selama bertahun-tahun dikenal sebagai negara yang memiliki biaya rendah dalam produksi pakaian, sepatu, dan furnitur. Namun, kini Vietnam ingin semakin bersaing dalam rantai pasokan global. (ft/rs)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Hanoi Tuntut Beijing Kembalikan Nelayan Vietnam yang Ditahan
Vietnam mengambil pendekatan yang lebih terbuka dan transparan dalam menanggapi penahanan nelayan Vietnam