Jakarta - Tottenham Hotspur gagal membalikkan keadaan saat berlaga di Liga Champions. Tampil di kandang lawan di laga kedua 16 Besar di Stadion Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, Rabu, 11 Maret 2020 dini hari WIB, Tottenham dipaksa menyerah 3-0 oleh RB Leipzig. Kekalahan telak yang membuat Tottenham tersingkir dan Leipzig yang melajue ke perempat final Liga Champions.
Tidak ada keajaiban seperti musim lalu saat Tottenham Hotspur membalikkan keadaan di laga melawan Ajax Amsterdam di semifinal Liga Champions. Saat itu, Tottenham kalah 0-1 di laga pertama di kandang sendiri.
Namun mereka berhasil membalikkan keadaan setelah menang 3-2 di kandang Ajax. Tottenham pun lolos ke final meski kalah 0-2 dari Liverpool yang tampil sebagai juara.
Kami mencetak 4 gol di 2 laga ini dan tak kebobolan. Kami menunjukkan lebih baik dibandingkan Tottenham
Saat melawan Leipzig yang sudah unggul 1-0, Tottenham tidak hanya gagal tetapi juga dihajar dengan skor telak 3-0. Hasil itu menjadikan Tottenham kalah agregat 4-0.
Ini untuk kali pertama tim asuhan Jose Mourinho mengalami kekalahan telak di Liga Champions. Tak hanya itu, The Lilywhites juga belum menunjukkan kebangkitannya.
Mereka tak pernah menang selama 6 pertandingan terakhir di berbagai kompetisi. Dan, ini untuk pertama kalinya pula dalam 20 tahun karier Mourinho melatih, tim yang ditangani tak pernah menang untuk waktu yang cukup lama.
Manajer asal Portugal ini menilai skuat yang tidak lengkap menjadikan Tottenham gagal mengimbangi Leipzig. Di laga krusial itu, tim sudah kehilangan 2 pilar, Harry Kane dan Son Heung-min.
Selanjutnya, Steven Bergwijn menyusul harus absen. Bahkan beberapa saat menjelang pertandingan, tim kehilangan Davinson Sanchez. Bek muda Japhet Tanganga pun menjadi starter di sektor pertahanan bersama Toby Alderweireld dan Eric Dier.
"Kadang momen sulit menjadi persiapan untuk masa depan yang lebih baik. Tidak ada yang disalahkan atas kekalahan ini. Kami selalu dihadapkan pemain yang cedera dari bulan ke bulan," kata Mourinho seperti dilansir Evening Standard.
"Menjelang laga pertama, kami kehilangan Son. Dan, 2 hari sebelum pertandingan ini, kami kehilangan Bergwijn dan kemudian Davinson. Saya tidak menyalahkan pemain karena mereka sudah memberikan segalanya," ujar eks pelatih Real Madrid ini.
Meski demikian, Mourinho juga mengakui bila Leipzig lawan yang sulit ditaklukkan. Para pemainnya juga memiliki fisik yang kuat dan selalu memenangkan duel.
"Mereka tim yang kuat. Sulit bagi kami untuk mencetak gol. Kami membuat kesalahan saat tercipta gol pertama dan situasinya menjadi sulit. Fisik mereka juga mengesankan. Beknya sangat kuat dan selalu menang daam duel. Mereka pantas lolos dan menunjukkan yang terbaik," kata Mourinho lagi.

Sementara, pelatih Leipzig Julian Nagelsmann merasa senang bisa membawa tim untuk kali pertama melaju ke perempat final Liga Champions. Apalagi, mereka menyingkirkan tim yang berstatus runner up di musim lalu.
"Saya sangat bahagia karena kami bisa lolos ke babak selanjutnya. Saya senang karena kami pantas meraihnya," kata Nagelsmann.
"Kami mencetak 4 gol di 2 laga ini dan tak kebobolan. Kami menunjukkan lebih baik dibandingkan Tottenham," ucapnya.
Leipzig Lebih Mendominasi Ketimbang Totenham
Di laga itu, Leipzig lebih mendominasi. Hanya, Totteham sesungguhnya juga mampu memberi perlawanan. Namun mereka kesulitan menembus pertahanan tuan rumah. Tak heran bila tendangan ke gawang klub London Utara ini sangat minim.
Klub Bundesliga Jerman ini sendiri langsung unggul saat laga baru berjalan 10 menit. Gol dihasilkan Marcel Sabitzer melalui sepakan yang gagal diselamatkan kiper Hugo Lloris.
Kiper tim nasional Prancis sesungguhnya salah mengambil keputusan karena tidak menangkap bola tetapi menepisnya. Namun tepisan Lloris tak cukup kuat sehingga bola tetap meluncur ke gawang.
Tuan rumah tak butuh waktu lama untuk menggandakan keunggulan. Setelah striker Timo Werner gagal memanfaatka peluang karena terjebak offside, namun Sabitzer kemudian berhasil mencetak gol keduanya.
Gol tercipta lewat sundulan di menit 21. Lloris sesungguhnya berhasil menepisnya, namun bola kemudian membentur tiang gawang dan meluncur ke dalam. Skor 2-0 bertahan sampai akhir babak pertama.
Penampilan Totenham membaik di babak kedua. Hanya serangan mereka tak pernah membuahkan hasil. Leipzig juga tak lagi menekan pertahanan tim tamu.
Meski demikian, mereka masih bisa menambah gol menjelang akhir pertandingan. Gol diciptakan Emil Forsberg yang melengkapi kemenangan tuan rumah menjadi 3-0 pada menit 87. []