Jakarta - Sistem operasi Windows 10 buatan Microsoft merupakan perangkat lunak yang digunakan mayoritas komputer di seluruh dunia. Hal ini bahkan diakui pesaingnya Apple, yang mengatakan Windows 10 digunakan oleh 400 juta orang di seluruh dunia dalam forum TechCrunch pada 2017 lalu.
Namun, seiring perkembangan waktu, ternyata ada beberapa fitur Windows 10 yang tidak digunakan oleh penggunanya dengan alasan tidak berguna atau tidak menarik.
Dilansir dari Howtogreek.com, berikut Tagar rangkum 5 fitur tidak berguna yang terdapat dalam sistem operasi Windows 10.
1. Folder 3D Object
Jika Anda mengecek folder Windows Explorer, maka akan terdapat folder yang bernama 3D Object. Keberadaan folder ini menurut kolumnis PC World, Chris Hoffman merupakan ambisi Windows untuk mengembangkan teknologi 3 dimensi kepada para designer grafis.
Namun, ia meragukan apakah para designer gtafis menyimpan proyek 3 dimensinya di dalam folder tersebut. Fitur bawaan Windows 10 tersebut dapat dihapus dengan cara meretas registri (registry hack) untuk kemudian melakukan uninstall folder tersebut.
Folder 3D Object di Windows 10. (Foto: Dokumentasi Tagar)
2. Paint 3D
Sama seperti 3D Object, aplikasi Paint 3D juga disematkan Microsoft dalam produk Windows 10 untuk membuat objek 3 dimensi di komputer. Namun, aplikasi ini kalah bersaing dengan aplikasi-aplikasi pembuat grafis lain yang memiliki fitur lebih lengkap, seperti Photoshop.
Aplikasi Paint 3D tersebut juga dapat dihilangkan dengan meretas registri (registry hack) untuk kemudian melakukan uninstall folder tersebut.
Aplikasi Paint 3D di Windows 10. (Foto: Dokumentasi Tagar)
3. Bing Update
Bing Update merupakan aplikasi pencarian yang dikembangkan Microsoft sebagai fitur pencarian utama dalam Windows 10. Dibuat sebagai suksesor dari aplikasi dan yang awalnya terdapat di sistem Windows XP, Vista, 7, dan 8.
Bing merupakan aplikasi pencarian yang dikembangkan Microsoft sebagai fitur pencarian utama dalam Windows 10. Bing dibuat sebagai suksesor dari aplikasi MSN dan Live Search yang awalnya terdapat di sistem Windows XP, Vista, 7, dan 8.
Namun, pada praktiknya, Bing kalah bersaing dengan layanan pencarian populer lain seperti Google dan Wikipedia yang memberikan data lebih lengkap dan tersedia dengan banyak bahasa.
Bahkan, aplikasi penerjemah Bing Translator juga tidak lebih baik dari fitur Google Translate yang dikembangkan Google.
Logo Bing. (Foto: bing.com)
4. Games
Fitur Games dalam sistem operasi Windows sempat populer di era 90-an akhir sampai 2000-an awal. Beberapa gim yang populer di zaman Windows 99 dan XP tersebut seperti Pinball dan Spider Solitaire menjadi permainan yang umum dimainkan pengguna Windows di era tersebut.
Namun, seiring perkembangan pasar gim daring dan kemudahan akses internet membuat permainan bawaan tersebut semakin ditinggalkan. Parahnya, gim legendaris Spider Solitaire yang awalnya diberikan secara gratis di Windows XP digantikan dengan gim serupa yang dapat dimainkan secara utuh (full version) melalui berlangganan.
Harga yang ditawarkan termasuk tidak menarik, 2 dollar Amerika Serikat (AS) per bulan (sekitar Rp 28 ribu) dan 15 dollar AS per tahun (sekitar Rp 213 ribu).
5. Windows 10 S Mode
Microsoft meluncurkan Windows 10 S Mode pada tahun 2018 lalu. Windows 10 S Mode merupakan konfigurasi Windows yang membuat penggunanya hanya bisa mengunduh aplikasi dari Windows Store. Microsoft beranggapan keputusan ini dilakukan untuk mengurangi praktik penggunaan aplikasi bajakan (crack).
Parahnya, Microsoft sempat berencana mengenakan biaya sebesar 50 dollar AS (sekitar 712 ribu) kepada pengguna yang ingin keluar dari Windows 10 S Mode.
Namun, rencana itu batal dan Microsoft memperbolehkan penggunanya menggunakan atau membeli aplikasi di luar Microsoft Store, meskipun sering menghadapi gangguan seperti bug.
Tampilan Windows 10 S Mode. (Foto: How To Greek)