Lima Jenis Hacker yang Wajib Anda Tahu

Hacker adalah orang yang secara anonim melakukan pembajakan suatu situs atau sistem. Ada lima jenis hacker yang wajib anda tahu.
Ilustrasi pelaku peretasan. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Peretas atau lebih dikenal dengan istilah hackers adalah orang yang secara anonim melakukan pembajakan suatu situs, atau sistem tertentu. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi orang membajak situs atau sistem tertentu, seperti alasan ekonomi, ideologi atau politik. Ada pula yang membajak hanya karena iseng.

Ada beberapa jenis hackers yang diketahui publik saat ini. Berikut Tagar jabarkan jenis-jenis hackers tersebut:

1. Script Kiddie

Status Script Kiddie diberikan kepada orang-orang yang masih belajar meretas. Metode retas yang mereka lakukan dengan mengikuti pola yang dilakukan peretas lain yang sudah melakukan pembajakan di situs tersebut sebelumnya.

Komoditas yang sering dicuri Script Kiddie adalah game yang dijual secara daring. Biasanya mereka menjual game bajakan tersebut atau mengunggahnya agar dapat diunduh secara gratis di internet.

Baca juga: 

2. Black Hat Hackers

Black Hat Hackers adalah istilah yang diberikan kepada peretas yang cenderung bersikap antagonis. Istilah tersebut dilekatkan kepada peretas yang membobol jaringan suatu lembaga, perusahaan atau organisasi untuk kemudian dicuri datanya. Tidak hanya itu, Black Hat Hackers juga melakukan modifikasi pada sistem jaringan sehingga tidak dapat diakses lagi oleh pemilik jaringan yang sah.

Aktivitas Black Hat Hackers erat dikaitkan dengan aktivitas kejahatan siber (cybercrime). Tidak hanya sekedar mencuri dan meretas, pelaku Black Hat Hackers melakukan pemerasan terhadap pemilik situs web yang diretas.

Kisah Black Hat Hackers dikisahkan dalam sebuah film asal Jerman yang dibuat pada tahun 2014 dengan judul Who Am I.

3. White Hat Hackers

White Hat Hackers melakukan hal yang berlawanan dengan Black Hat Hackers. Mereka meretas untuk menunjukkan kelemahan suatu sistem jaringan, yang suatu saat dapat disalahgunakan untuk maksud tertentu. White Hat Hackers sengaja dipekerjakan perusahaan-perusahaan besar untuk menjaga situs dan jaringan keamanan internal mereka agar tidak dapat dibobol.

Ada pula White Hat Hackers yang bekerja secara otonom untuk mendapat perhatian dan direkrut perusahaan besar.

Pada 2017, masyarakat sempat geger dengan seorang pemuda bernama Sultan Haikal yang meretas ribuan situs untuk mendapat uang. Ia mampu meraup uang miliaran rupiah dari aktivitasnya. Meskipun sempat dibui aparat, Haikal kemudian direkrut Polri sebagai petugas keamanan siber.

4. Gray Hat Hackers

Dikenal dengan pola peretasan yang tidak konsisten, Gray Hat Activist sering dianggap psikopat dalam dunia hackers. Istilah ini muncul pada dekade 90-an sebagai faksi yang muncul di tengah dikotomi Black dan White Hat Hackers.

Salah satu aksi terkenal Gray Hat Hackers terjadi pada Juni 2010 ketika kelompok peretas Goatse Security mengekspos kelemahan IT perusahaan AT&T. Secara etika hal tersebut melanggar karena kelemahan IT tersebut sifatnya privat dan tidak boleh disebarluaskan kepada masyarakat.

5. Hacktivist

Istilah ini merujuk pada orang-orang yang melakukan peretasan untuk menyebarluaskan pesan moral kepada masyarakat. Hacktivist biasanya meretas perusahaan atau lembaga yang dianggap merusak kedamaian di masyarakat atau menyebabkan polusi udara yang luar biasa. Hacktivist juga biasa disebut dengan istilah Blue Hat Hackers.

Aktivitas Hacktivist yang dinilai negatif oleh masyarakat atau negara. Mereka dianggap sebagai 'polisi moral' dunia maya. Ada beberapa tokoh terkenal karena aktivitas Hacktivist, seperti Julian Assange dengan Wikileaks, dan kelompok Hactivist Anonymous.

Baca juga: Hackers Bocorkan Email Persekongkolan Emirat Arab-AS-Israel

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.