Jakarta, (Tagar 9/4/2019) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikenal memiliki sikap tegas, terlebih ketika berorasi dengan nada berapi-api di depan simpatisan. Terkadang, ia pun tak kuasa membendung luapan emosi tatkala membahas persoalan negeri seperti disparitas sosial, kebocoran anggaran, isu asing aseng, serta berbicara soal pertahanan negara.
Tak jarang, kemarahan Prabowo justru menjadi wacana perbincangan publik yang menuai pro dan kontra. Berikut lima momen saat pendiri Partai Gerindra dinilai tak mampu membendung amarahnya:
1. Dalam kesempatannya saat berkampanye di Ponorogo, Jawa Timur, Prabowo sempat merasa geram saat hadir di tengah-tengah warga. Hal itu dipicu saat ia melihat emak-emak justru berebut buku Paradoks Indonesia, yang dibagikan oleh timsesnya. Melihat kejadian itu, membuat mantan Danjen Kopassus yang saat itu tengah berpidato pun menjadi naik pitam.
"Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini (panggung). Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri," tegas Prabowo saat berada di Jawa Timur, Kamis 11 November 2018.
Sesaat kemudian suasana menjadi kondusif. Baru setelah itu Prabowo kembali melanjutkan pidatonya di hadapan ratusan simpatisan. Ayahanda Didit Hediprasetyo pun mengingatkan jika saat ini kondisi negara Indonesia dalam kondisi sakit parah.
Capres Prabowo Subianto dan Amien Rais (kanan) di atas pangggung saat kampanye terbuka di Stadion Kridosono Yogyakarta, Senin (8/4). (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)
2. Prabowo mengungkapkan kegeramannya terhadap media massa di Indonesia karena dianggap tidak meliput reuni 212 yang terselnggara di Monas, Jakarta Pusat, 2 Desember 2018 lalu.
Mantan suami Titiek Soeharto itu, memprotes media yang tidak menyebutkan bahwa massa yang hadir mencapai belasan juta. "Saya kira ini kejadian pertama ada manusia kumpul sebanyak itu tanpa dibiayai siapa pun," kata dia.
"Hampir semua media tidak mau meliput sebelas juta lebih orang yang kumpul," sambung Prabowo dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Jakarta, pada 5 Desember 2018.
Prabowo mengungkapkan ada upaya untuk memanipulasi demokrasi yang terjadi di Indonesia. Ia menuding media-media yang ada di Indonesia juga turut andil dalam upaya tersebut dengan membuat berita yang tidak sesuai dengan fakta.
Ketua Umum Partai Gerindra pun terus mengomel. Dia mengatakan tak akan mengakui para jurnalis yang meliputnya lagi. Kepada hadirin yang mendengarkannya, Prabowo bahkan meminta agar mereka tak usah menghormati para wartawan lagi.
Baca juga: Prabowo Marah dalam Debat Keempat, Ini Pembelaan Sandiaga Uno
3. Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terlihat geram dan spontan memukul tangan pria berbatik kuning yang hendak memegang mobilnya saat iring-iringan bersama massa di depan gerbang Taman Prawatasari, Cianjur Jawa Barat, Selasa (12/3). Prabowo tampak memarahi seorang pria yang diduga adalah pengawalnya.
Ketua Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa yang di dalam video tangannya di-tepak Prabowo adalah aparat pengamanan yang telah diperingatkan keras untuk minta maaf ke rakyat, karena mendorong kerumunan warga yang antusias mendekati Prabowo dalam kampanye di Cianjur.
4. Prabowo Subianto meninggikan suara, menunjukkan rasa tidak suka saat mendengar suara gemuruh hadirin dalam debat keempat capres yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3). "Kenapa kalian ketawa? Jangan ketawa?" kata Prabowo dengan suara tinggi.
"Saya lebih TNI daripada banyak TNI," kata Prabowo lagi.
Prabowo mengatakan pertahanan nasional lemah. "Saya bukan menyalahkan, tapi saya berpendapat kekuatan pertahanan kita lemah dan rapuh," kata Prabowo.
"Jangan ketawa, jangan ketawa. Pertahanan Indonesia lemah kok ketawa. Ada negara asing kirim pasukan, kita berada dalam posisi yang lemah, silakan ketawa, silakan ketawa," katanya lagi.
Prabowo Subianto saat menyapa ribuan pendukungnya dalam kampanye terbuka di Stadion Kridosono Yogyakarta, Senin (8/4). (Foto : Tagar/Ridwan Anshori)
5. Aksi Prabowo memukul-mukul meja terjadi saat berkampanye di Stadion Kridosono, Jogjakarta, Senin (8/4). Pria yang kerap mengenakan kopiah hitam itu, tampak berapi-api ketika berorasi membicarakan kondisi bangsa di hadapan massa pendukungnya.
Kemudian ia kembali menegaskan bahwa Ibu Pertiwi sedang 'diperkosa'. Prabowo lalu menyebut elite-elite Jakarta yang merusak Indonesia sebagai bajingan.
"Negara kita sedang sakit, Ibu Pertiwi sedang diperkosa, hak rakyat sedang diinjak-injak. Segelintir orang, elite di Jakarta seenaknya saja merusak negara ini, mereka adalah... ini boleh enggak bicara agak keras di sini, Pak?" kata Prabowo sambil menengok ke kursi di belakang keberadaan Prabowo berdiri untuk berorasi di atas panggung.
"Tinggal... tinggal 10 hari lagi deh, mereka adalah 'bajingan-bajingan'," ucap Prabowo yang disambut riuh massa.
Baca juga: