Lima Tokoh Terpopuler Google Indonesia 2018

Nama Jokowi dan Prabowo, mendominasi pencarian di mesin Google. Charlie M. Sianipar, Master SEO Indonesia mengatakan, hal itu berarti pencari informasi tentang nama tersebut, jumlahnya sangat banyak dibandingkan nama-nama lainnya.
Lima Tokoh Terpopuler Google Indonesia 2018. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 14/12/2018) - Mbah Google selalu menjadi pilihan saat membutuhkan bantuan mencari informasi. Tinggal ketik keyword dan tekan enter, beragam info tersaji, siap untuk ditelusuri.

Berbicara tentang Tokoh, Google Indonesia mendata pencarian terpopuler sepanjang 2018. Nama Jokowi dan Prabowo, mendominasi pencarian di mesin Google.

Kedua nama tersebut trending karena bertepatan dengan pemilihan presiden (Pilpres) yang berlangsung April 2019. Jokowi dan Prabowo menjadi dua capres yang akan bertarung di Pilpres 2019.

Tak cuma Jokowi dan Prabowo, ada beberapa nama tokoh lain, mulai dari Ahok, Ratna Sarumpaet, hingga Ustadz Abdul Somad yang populer di Google Indonesia.

Menurut Charlie M. Sianipar, Master SEO (Search Engine Optimization) Indonesia pendiri GALASEO, "Popularitas tersebut diukur oleh situs pencari Google, berdasarkan volume search, berapa banyak yang mengetik nama-nama tersebut pada laman pencarian". Berikut lima besar tokoh paling dicari di Google.

Jokowi

Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. 

Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur.

Sebelumnya, Jokowi adalah Wali Kota Surakarta, Solo sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. 

Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Joko Widodo berasal dari keluarga sederhana. Bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil, tetapi ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. 

Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel. Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.

Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik. Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. 

Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.

Prabowo

Letnan Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951 adalah seorang politisi, pengusaha, dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis dan politik.

Selepas lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1974 sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai sebagai Komandan Jenderal. Saat menjabat, ia memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma.

Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat.

Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak pada sektor-sektor yang berbeda. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Selain itu, ia juga aktif sebagai ketua di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dan Ikatan Pencak Silat Indonesia.

Ir. Basuki Tjahaja Purnama

Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966, atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok, adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017.

Pada 14 November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta. 

Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.

Purnama merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa dan pemeluk agama Kristen Protestan pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta pernah dijabat oleh pemeluk agama Katolik, Henk Ngantung Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965.

Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara.

Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta.

Pada 9 Mei 2017, Basuki divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena kasus penodaan agama.

Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949 adalah seniman berkebangsaan Indonesia yang banyak mengeluti dunia panggung teater, selain sebagai aktivis organisasi sosial dengan mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre. 

Ratna terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era administrasi Orde baru.

Sarumpaet lahir dalam keluarga Kristen yang aktif secara politis di Sumatera Utara, awalnya belajar arsitektur di Jakarta. 

Setelah melihat drama W.S. Rendra pada tahun 1969, ia memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan grup drama tersebut.

Lima tahun kemudian, setelah menikah dan masuk Islam, ia mendirikan Satu Merah Panggung, mengadaptasi drama asing. 

Kecewa dengan tindakan otokratik Orde Baru Soeharto, selama pemilihan umum 1997 Sarumpaet dan grupnya memimpin protes pro-demokrasi. 

Salah satu di antaranya, pada Maret 1998, ia ditangkap dan dipenjara selama tujuh puluh hari karena menyebarkan kebencian dan menghadiri pertemuan politik "anti-revolusioner".

Setelah dibebaskan, Sarumpaet terus berpartisipasi dalam gerakan pro-demokrasi; tindakan ini menyebabkan dia melarikan diri dari Indonesia setelah mendengar desas-desus bahwa dia akan ditangkap karena perbedaan pendapat.

Baru-baru ini Ratna kembali ditangkap pihak berwajib, akibat pembohongan publik penganiayaan. Kasusnya masih berlangsung di Polda Metro Jaya.

Ustadz Abdul Somad Batubara

Ustadz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Datuk Seri Ulama Setia Negara atau lebih dikenal dengan Ustadz Abdul Somad (UAS) lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.

UAS juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat. Namanya dikenal publik karena ilmu dan kelugasannya dalam menyampaikan dakwah melalui YouTube. 

Ustadz Abdul Somad saat ini bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.

Kajiannya yang tajam, berhasil menarik anyak orang menyukai tausiahnya. Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi keahlian dalam merangkai retorika dakwah, membuat ceramah UAS mudah dicerna dan mudah dipahami.

Banyak dari ceramah Ustadz Abdul Somad yang mengulas berbagai macam persoalan agama. Bukan itu saja, ceramah UAS banyak membahas mengenai masalah terkini, nasionalisme dan berbagai masalah yang hangat di kalangan masyarakat. []

Berita terkait