Semarang - Kreativitas warga Kota Semarang, Jawa Tengah untuk menyemarakkan dan menyukseskan pesta demokrasi patut diapresiasi. Di ajang Pilkada 2020, masyarakat berinisiatif mendesain tempat pemungutan suara (TPS) unik dengan melihat potensi dan kearifan lokal di wilayah masing-masing.
Ada TPS yang didesain seperti suasana pasar, ada pula yang layaknya pesta hajatan pernikahan. Tema nguri-nguri budaya juga menjadi pilihan masyarakat untuk membuat semarak TPS-nya. Termasuk mengemas TPS dengan nuansa taman dan sepeda, hingga ada TPS yang menyediakan sarapan soto bagi pemilihnya.
Semua kreasi tersebut murni dari kocek dan aset pribadi masyarakat sekitar TPS, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), meski ada pula yang diambilkan dari anggaran pembuatan TPS. Semata untuk meningkatkan partisipasi pemilih di tengah pandemi Covid-19.
Tagar menemukan setidaknya ada lima TPS kategori unik yang ada di Kota Atlas, berikut gambarannya:
1. TPS Pasar Tradisional
TPS 09 Kelurahan Peterongan Timur, Kecamatan Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, dikemas mirip pasar tradisional. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)
TPS 09 di Kelurahan Peterongan Timur, Kecamatan Semarang, Kecamatan Semarang Selatan berdesain layaknya pasar tradisional. Kebetulan TPS tersebut memang berdekatan dengan Pasar Peterongan.
"Ya karena memang di sebelah ini ada Pasar Peterongan, jadi kami meng-create suasana TPS seperti pasar. Selain biar menarik, harapan kami agar masyarakat lebih sering berbelanja di pasar tradisional," kata Nurul Wahid, kreator TPS bertema Pasar Tradisional ini.
Selain mengenakan kostum pedagang, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga menyediakan pernak-pernik yang biasa ditemui di pasar bisa didapati di TPS tersebut. Ada buah-buahan, sayur, bumbu dapur, kelapa muda, jamu atau empon-empon hingga daging dan jajanan tradisional getuk.
"Khusus untuk jajanan getuk memang disediakan untuk pemilih. Habis nyoblos, pemilih bisa membawa pulang getuk," ucapnya.
2. TPS Taman dan Sepeda
TPS 10 Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Semarang, menampilkan taman hias dan sepeda yang total nilainya mencapai puluhan juta. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)
TPS bernuansa taman dan sepeda, terletak di depan Pasar Ketek, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang. Sesuai dengan temanya, TPS bernomor 10 ini dilengkapi anaka tanaman hias dan beragam jenis sepeda.
Tak main-main, tanaman hias pemanis TPS rata-rata berharga di atas Rp 1 juta. Dan sepeda yang dipajang, harganya lebih fantastis, rata-rata di atas Rp 5 juta. Bahkan ada sepeda jenis balap seharga Rp 22 juta.
"Semua ini koleksi pribadi keluarga saya. Kebetulan kami dan warga di sini hobi bersepeda, apalagi di tengah masa pandemi ini. Kami ingin menggiatkan semangat olahraga untuk meningkatkan imunitas warga," ucap Ahmad Edi Mulyono, petugas KPPS 3 TPS 10 Sendangmulyo.
Tak hanya itu, semua petugas KPPS juga mengenakan jersy goweser. Jersy tersebut didapat Edi hasil penjaman dari anggota komunitas sepedanya, Rombongan Gowes Seduluran Saklawase (Ronggolawe).
"Kebutulan komunitas Ronggolawe diketuai ayah saya, jadi tidak kesulitan cari pinjaman jersey goweser," imbuhnya.
3. TPS Wayang Orang
TPS 10 Sobokarti, Kelurahan Kebonagung, Semarang Timur, menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berkunjung. Selain menampilkan peralatan gamelan, petugas KPPS juga mengenakan kostum wayang orang. (Foto: Tagar/Istimewa)
Tak kalah unik, TPS 10 Sobokarti di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang Timur, menampilkan nuansa kebudayaan. Petugas KPP di TPS ini tampil mengenakan busana wayang orang.
Lima petugas KPPS mengenakan kostum tokoh wayang Pandawa, sedangkan dua petugas KPPS perempuan memakai kostum wayang isteri Janaka dan Werkudara.
"Tidak masalah pakai kostum wayang seperti ini, karena memang kami sudah terbiasa," ujar petugas KPPS bernama Solicha.
Baca juga: Pengakuan Petarung MMA Jadi Pengawas TPS di Pilkada Blora
Bukan tanpa sebab jika TPS 10 Kebonagung memilih tema tersebut. Selain ingin membuat menarik para pemilih datang menggunakan hak pilihnya, TPS tersebut juga berlokasi di cagar budaya, yakni gedung Sobokarti. Dilengkapi pula seperangkat alat gamelan di area TPS.
"Ini bagian dari kami untuk melestarikan seni budaya, khususnya wayang orang," imbuh Ketua KPPS TPS 10 Ki Gatot Nazari
4. TPS Resepsi Pernikahan
TPS 07 Kelurahan Sambirejo, RT 2 RW 4, Kecamatan Gayamsari, dikonsep seperti tempat hajatan pernikahan. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)
TPS nyentrik juga bisa ditemui di TPS 07, wilayah Kelurahan Sambirejo, RT 2 RW 4, Kecamatan Gayamsari. Tema Resepsi Pernikahan menjadi pilihan KPPS setempat.
Sesuai tema, tenda TPS didesain layaknya tenda pernikahan. Pun demikian dengan piranti pelengkap TPS, seperti meja dan kursi dibalut kain putih lengkap dengan hiasan bunga.
Baca juga: Keliling TPS di Semarang, Ganjar Ingatkan Protokol Kesehatan
Selain itu, petugas KPPS yang berjumlah tujuh orang juga mengenakan baju adat Jawa. Sedangkan pemilih yang datang juga menyesuaikan layaknya tamu undangan pernikahan, berbaju batik atau pakaian pesta.
"Ini pesta demokrasi walaupun saat pandemi covid seperti ini tapi bagaimana kami bisa menarik warga masyarakat untuk bisa datang ke TPS dan memberikan hak pilihnya disini dengan nyaman dan sehat," kata Lurah Sambirejo, Akbar Ali Nurdin.
5. TPS Soto Gratis
TPS 14 di RT 4 RW 6 Kelurahan Krobokan, Semarang Barat, mengusung tema TPS ceria. Di TPS ini, pemilih usai mencoblos bisa menikmati makan soto gratis. (Foto: Tagar/Istimewa)
Sederhana tapi membuat kesan tersendiri bagi warga pemilih yang datang ke TPS ini. Berlokasi di RT 4 RW 6 Kelurahan Krobokan, Semarang Barat, TPS 14 mengusung tema Nyoblos Ceria.
Baca juga: Ada Pesta Kemenangan Pilkada, Kapolda Jateng: Saya Bubarkan
Sekilas tak ada yang beda TPS tersebut dengan TPS pada umumnya. Menjadi unik karena di TPS yang berlokasi di Jalan Ayodyapala ini ternyata menyediakan bonus berupa makan soto gratis. Gerobak soto ditempatkan di samping atau pintu keluar TPS.
"Kami menyediakan 250 porsi soto berikut lauknya, beregedel dan kerupuk," ujar Ibu Ika, warga yang melayani soto gratis.
Tidak ada persyaratan khusus untuk bisa menikmati soto gratis dari Ibu Ika. Cukup memperlihatkan jari yang sudah ada tanda tinta sebagai bukti telah menggunakan hak pilihnya di TPS 14.
"Ini untuk menggerakkan masyarakat bisa hadir ke TPS menggunakan hak pilihnya. Sekaligus untuk mempererat rasa persaudaraan warga sini," ucap Ketua RT 4, Kundori. []