Jakarta – Hasil laga The Reds, julukan Liverpool, dengan Wolverhampton Wanderers (Wolves) yang berakhir 1-0 untuk The Reds mengokohkan Liverpool di puncak klasemen sementara dengan nilai 55 poin dari 19 laga.
Laga itu merupakan pertandingan pada pekan ke-20 di liga kasta tertinggi di Inggris, tapi Liverpool masih menyisakan satu laga dengan West Ham United yang terpuruk di posisi ke-17.
Kemenangan Liverpool itu seperti pelepas dahaga karena di ajang Piala FA The Reds justru dijungkalkan Wolves. Pada laga di Piala FA musim 2016/2017 Liverpool dihajar Wolves di depan publik sendiri di Stadion Anfield, kandang The Reds, 2-1. Pada dua kali pertemuan laga di Liga Inggris pada musim 2011/2012 dan 2018/2019 Liverpool mengandaskan Wolves di kandang Wolves yaitu di Stadion Molineux.
Kemenangan Wolves di kandang The Reds itu ternyata tidak bisa mereka ulangi ketika bertandang ke Anfield pada laga di Liga Inggris pekan ke-20, Minggu, 29 Desember 2019. The Reds mengalahkan Wolves 1-0 berkat gol Sadio Mane pada menit ke-42.
James Milner juga mencetak gol dari titik putih. (Foto: Twitter/@lfc)
Dengan kemenangan itu Liverpool memperpanjang jarak dengan Leicester City di peringkat ke-2 klasemen dengan selisih 13 poin, sedangkan dengan juara bertahan Manchester City yang bercokol di peringkat ke-3 selisihnya 14 poin. Liverpool masih menyisakan satu laga karena baru bertanding 19 kali, sedangkan Leicester dan City sudah melakoni 20 laga.
Dengan kemenangan atas Wolves pasukan Jurgen Klopp mencatatkan 50 kemenangan laga kandang di Liga Inggris dengan rincian 40 menang dan 10 seri. Maka, Anfield Gank ini jadi klub ketiga di Liga Inggris yang mengoleksi 50 laga kandang tak terkalahkan. Sebelumnya pada kurun waktu 2004-2008 Chelsea tidak pernah kalah di kandang pada 86 laga, dan Liverpool pada tahun 1978-1980 juga 63 laga kandang tak terkalahkan.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, merasa mengulangi kebanggaan timnya setelah menang 1-0 atas Wolves. Klopp melihat kemenangan itu diraih dengan susah payah. Maklum, gol baru tercipta di menit ke-42. Liverpool mengumpulkan 98 poin dari kemungkinan raihan 111 point sepanjang tahun 2019.
“Itu (permainan yang sulit), memang,” kata Klopp usia laga. Bagi Klopp, Wolves adalah tim yang tepat dan layak karena mempunyai banyak kekuatan, “Tapi, di babak pertama kami yang mengendalikan permainan,” ujar Klopp. Lebih lajut Klopp mengatakan penguasaan bola di babak pertama membuat The Reds mengendalikan laga seperti yang diinginkan sehingga bisa mencetak gol.
Jurgen Klopp (Foto: liverpoolfc.com)
Biar pun mengendalikan laga The Reds tetap harus bertahan karena ancaman serangan balik Wolves sangat besar.
“ Saya pikir Nuno (manajer Wolves Nuno Espírito Santo) tidak senang dengan prosedur VAR,” kata Klopp. Tapi, kenyataan bola menyentuh bahu sehingga handsball. Tiga menit kemudian The Reds mencetak gol kemenangan.
Di mata Klopp pemain Wolves benar-benar agresif, “Mereka benar-benar marah kepada kami,” kata Klopp. Namun, menurut Klopp, situasi itu tidak ada hubungannya dengan The Reds. Kondisi seperti itu kadang-kadang memang terjadi pada olahraga.
Dari ruang ganti setelah jeda babak pertama, Wolves menekan The Reds sehingga ada sedikit kelambatan beradaptasi. Tapi, dengan tenang The Reds kembali menguasai permainan sampai laga berakhir Wolves tidak berhasil menjebol gawang The Reds.
Ketenangan pemain-pemain The Reds menghadapi serangan Wolves di babak kedua membuat laga tetap jadi milik The Reds sehingga skor 1-0 bisa bertahan sampai wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir (Bahan-bahan: liverpoolf.com dan sumber-sumber lain). []