Jakarta - India melaporkan rekor kematian baru akibat Covid-19 dalam sehari Sabtu, 8 Mei 2021, sebanyak 401.326 dengan 4.194 kematian (worldometer). Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), Soumya Swaminathan, mengatakan varian virus yang lebih menular Covid-19 di India ikut menyebabkan kematian itu.
Dalam wawancara Sabtu, 8 Mei 2021, dengan Kantor Berita AFP, Soumya Swaminathan memperingatkan bahwa "fitur epidemiologi yang kita saksikan di India hari ini mengisyaratkan bahwa itu merupakan varian yang menyebar dengan cepat."
Swaminathan mengatakan varian B.1.617 virus corona jelas merupakan faktor yang menyebabkan malapetaka di India, negara asalnya.
Korban meninggal yang banyak di India akibat Covid-19 menyebabkan banyak krematorium harus melakukan pembakaran jenazah dalam waktu bersamaan (Foto: abc.net.au/indonesian – AP/Amit Sharma)"Ada banyak akselerator yang menyebabkannya," kata dokter anak dan ilmuwan berusia 62 tahun itu. Ia menekankan bahwa "virus yang lebih mudah menyebar adalah salah satunya." Namun, dia menambahkan, bahwa perkumpulan dalam jumlah besar dan kurangnya pemakaian masker juga berperan.”
Varian B.1.617 pertama kali ditemukan di India Oktober 2020 lalu. Amerika Serikta (AS) dan Inggris menganggapnya sebagai "varian yang mengkhawatirkan." Ini mengindikasikan bahwa varian itu lebih berbahaya dibandingkan virus aslinya (vm/ah)/AFP/voaindonesia.com. []
