Pesisir Selatan - Isak tangis luka masyarakat Pesisir Selatan menyambut 10 jenazah korban kerusuhan di Wamena, Papua.
Sepuluh jenazah tiba di rumah duka masing-masing pada Kamis, 26 September 2019.
Dua jenazah adalah Novriani, 40 tahun, dan Ibnu Rizal, 8 tahun. Ibu dan anak, warga Taluk Limpaso, Kecamatan Batang Kapas.
Empat jenazah berikutnya adalah Nurdin Yakub, 28 tahun, warga Langgai, Kecamatan Sutera. Syafrianto K, 36 tahun. Hendra Eka Putra, 22 tahun. Jafri Antoni, 24 tahun. Riski, 3,5 tahun, dan Putri, 30 tahun.
Dia sangat baik, tak hanya di kampung, juga di rantau.
Jenazah Novriani dan Ibnu Rizal usai disalatkan di Masjid Ainul Yakin, Nagari Taluak Sakato, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Kamis, 26 September 2019. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)
Keempatnya merupakan satu keluarga, warga Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang.
Kedatangan jenazah disambut perwakilan pemerintah daerah.
Ribuan pelayat memadati rumah duka.
Isak tangis keluarga dan para pelayat tak terleraikan ketika jenazah Nofriani dan Ibnu Rizal tiba di halaman kantor Camat Batang Kapas.
"Kami berharap keluarga sabar menghadapi. Ini merupakan cobaan dari Allah SWT," ujar Camat Wendra Rovikto pada Tagar ketika penyambutan jenazah, Kamis, 26 September 2019.
Jenazah Novriani dan Ibnu Rizal tiba di kampung halaman di Pesisir Selatan, Kamis, 26 September 2019. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)
Jenazah ibu dan anak tersebut disalatkan di Masjid Nurul Yaqin, Kampung Limpaso, Nagari (Desa Adat) Taluk Limpaso, kemudian dimakamkan di peristirahatan terakhir yang telah disiapkan di kampung halaman ini.
Saat pelepasan di rumah duka, perwakilan dari keluarga meminta agar semua pihak memaafkan almarhumah dan anaknya jika mempunyai kesalahan, disengaja atau tidak.
"Manusia tak luput dari salah. Maaf yang tulus dan ikhlas sangat berguna bagi almarhumah menghadap Sang Pencipta. Dia sangat baik, tak hanya di kampung, juga di rantau," tutur Yunas 60 tahun, tetangganya.
Pelayat di rumah duka Syafrianto K, di Kampung Padang Cupak Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Kamis, 26 September 2019. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)
Pemandangan serupa juga terjadi di rumah duka keluarg Syafrianto K.
Berikutnya adalah jenazah satu keluarga terdiri dari Hendra Eka Putra (adik), Jafri Antoni (adik), Riski (anak), dan Putri (istri).
Warga memadati halaman rumah keluarga ini, sampai tumpah-ruah memadati jalan raya. Kepadatan pelayat terlihat sejak lepas asar.
Mereka berduyun-duyun mendatangi rumah duka, memberikan penghormatan terakhir. Menghibur keluarga yang ditinggal. Berharap sabar dan ikhlas menerima apa yang menimpa keluarga itu.
"Saya datang sejak magrib, ternyata pelayat sudah ramai. Saya kenal baik dengan korban," kata Aidil 29 tahun, warga setempat.
Aidil mengaku kaget mendapat informasi yang menyebutkan Syafrianto K beserta dua adik, istri, dan satu anaknya itu tewas dalam insiden berdarah di Wamena, Senin, 23 September 2019.
Sebelumnya, 11 warga Pesisir Selatan merantau ke Wamena, Papua, menjadi korban kerusuhan di Wamena, Jayawijaya. Sepuluh orang meninggal dunia, dua orang dalam keadaan kritis sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jayawijaya. []