Jakarta - Lyon menaklukkan Juventus 1-0 lewat gol tunggal Lucas Tousart di laga pertama babak 16 Besar Liga Champions di Stadion Groupama, Kamis, 27 Februari 2020 dini hari WIB. Kekalahan yang membuat kecewa pelatih Maurizio Sarri. Dirinya pun mengkritik pemain karena tidak memahami 'Sarriball'.
Juventus benar-benar frustrasi saat menghadapi Lyon yang sesungguhnya berstatus underdogs. Mereka tak mampu menembus pertahanan solid tuan rumah sepanjang 90 menit pertandingan.
Belum lagi tidak adanya bantuan wasit. Termasuk saat sang bintang Cristiano Ronaldo meminta penalti karena merasa dilanggar oleh Jason Denayor di kotak terlarang menit 84.
Kami tak menyesal meski tak bisa mencetak lebih banyak gol. Kami bermain bagus di babak pertama dan berhasil mencetak gol. Lebih dari itu kami mempertahankan clean sheet di laga kandang
Namun wasit Jesus Gil membiarkan insiden tersebut. Ronaldo pun tampak kesal karena permintaan penalti tak dipenuhi.
Sebaliknya, Lyon menjadi tim pertama yang mengalahkan Bianconeri di Liga Champions. Hanya kemenangan itu belum meloloskan Lyon ke perempat final. Masih ada satu pertandingan lagi di kandang Juve di Stadion Allianz, Rabu, 18 Maret 2020 dini hari WIB.
Klub Ligue 1 Prancis ini memang hanya butuh imbang untuk merebut tiket ke babak selanjutnya sekaligus memupus ambisi Juve yang ingin merengkuh trofi Liga Champions. Sebaliknya, Juve harus menang 2-0 untuk menyingkirkan Lyon. Bukan pekerjaan mudah meski peluang itu belum tertutup.
Kekalahan dengan skor tipis itu tak urung membuat pelatih Sarri kecewa. Mantan manajer Chelsea ini mengkritik pemain yang masih belum memahami konsep bermain 'Sarriball', yaitu bermain dengan satu atau dua sentuhan sehingga bola bisa bergerak cepat .
"Saya tak tahu mengapa pemain masih saja tak mengerti pentingnya pergerakan bola secara cepat. Ini hal yang fundamental. Tampaknya kami harus bekerja keras agar cepat atau lambat konsep ini masuk di kepala mereka," ujar Sarri seperti dikutip dari Evening Standard.
"Di babak pertama pergerakan bola sangat lambat. Bahkan boleh dikatakan tidak ada pergerakan sama sekali sehingga lawan mampu menekan dan menyerang balik. Bahkan mereka bisa mencetak gol," ujarnya lagi.
Menurut Sarri tim seperti kehilangan determinasi dan agresivitas dalam menyerang. Bahkan selama 15 menit pertama, pertahanan La Vecchia Signora sangat buruk.
"Kami beruntung tidak kebobolan, terutama selama (Matthis) De Ligt ditarik untuk menjalani perawatan akibat cedera. Kami sungguh tak punya determinasi dan agresivitas," kata eks pelatih Napoli ini.
Lyon Puas Meski Menang 1 Gol
Sementara pelatih Lyon Rudi Garcia mengaku puas meski timnya hanya menang satu gol. Menurutnya penting bagi Lyon tak kebobolan di laga kandang ini.
"Kami tak menyesal meski tak bisa mencetak lebih banyak gol. Kami bermain bagus di babak pertama dan berhasil mencetak gol. Lebih dari itu kami mempertahankan clean sheet di laga kandang," ujar Garcia.
Mantan pelatih AS Roma ini melanjutkan, "Hal yang wajar bila kami mendapat banya tekanan di babak kedua. Terutama setelah Gonzalo Higuain dan Federico Bernardeschi dimasukkan. Kami harus berjuang keras mempertahankan keunggulan itu. Jelas menang 1-0 memberi keuntungan bagi kami."
Lyon Sudah Antisipasi Permainan Juve
Di laga itu, Juve yang lebih diunggulkan memang langsung menggebrak pertahanan tuan rumah. Hanya Lyon sudah mengantisipasinya dengan pertahanan solid. Akibatnya, tim tamu kesulitan mencetak gol.

Lyon sesungguhnya juga memberi tekanan. Bahkan mereka nyaris membobol gawang Juve di menit 21. Sayangnya, sundulan Karl Toko Ekambi yang menyambut sepak pojok Houssem Aouar masih membentur tiang gawang.
Usaha Lyon akhirnya memberi hasil saat Tousart mencetak gol di menit 31. Dirinya menyelesaikan umpan silang mendatar dari Houssem Aouar.
Dalam posisi tertinggal, Juve mengalami kesulitan saat bek De Ligt mengalami cedera kepala dan sempat mengeluarkan darah akibat tanpa sengaja terinjak rekan setimnya Alex Sandro. Beruntung saat kehilangan bek asal Belanda ini untuk sementara waktu, gawang Juve tak kebobolan.
Meski demikian, Juve tetap kesulitan menghadapi Lyon. Serangan mereka selalu gagal sehingga skor 1-0 tak berubah sampai akhir babak pertama.
Di babak kedua, penampilan Juve sudah lebih baik. Mereka bermain menyerang untuk mengejar gol. Hanya ketergantungan Juve terhadap Ronaldo memang tinggi. Akibatnya, Juve tetap mengalami kesulitan saat kapten timnas Portugal ini ditempel ketat bek Lyon.
Juve akhirnya mendapat peluang melalui Paulo Dybala yang menerima umpan silang dari Sandro di menit 69. Namun sepakan striker Argentina ini melebar.
Peluang kembali diperoleh Dybala. Hanya tendangan first time dia masih gagal karena melambung.
Lyon sendiri memperkuat pertahanan untuk mengamankan keunggulan. Terutama dengan masuknya tiga pemain secara berturut-turut, Aaron Ramsey, Higuain dan Bernardeschi.
Strategi itu membuat pemain Juve kian frustrasi. Bahkan Ronaldo sampai marah-marah karena upayanya mendapat penalti tak digubris wasit. Meski mendapat tambahan waktu sampai lima menit, Juve tak bisa mencetak gol dan skor akhir tetap 1-0 untuk kemenangan Lyon. []