Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa Madrasah akan menggunakan kurikulum baru mulai tahun pelajaran 2020/2021 yang berlangsung pada Senin, 13 Juli mendatang.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kemenag, A Umar, mengatakan bahwa Madrasah, baik Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs), maupun Aliyah (MA), akan menggunakan kurikulum baru untuk Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
"Mulai tahun pelajaran 2020/2021, pembelajaran di MI, MTs, dan MA akan menggunakan kurikulum baru untuk Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab,” kata Umar melalui keterangan tertulisnya.
KMA 183 tahun 2019 ini akan menggantikan KMA 165 tahun 2014.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (belakang), meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesi II di SMAN 21, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/4). Sebanyak 41.063 siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) dan Madrasah Aliah (MA) dari 268 sekolah di Sulawesi Selatan mengikuti UNBK yang berlangsung 10-13 April 2017. (foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Menurut Umar, Kemenag telah menerbitkan KMA No 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. Selain itu, diterbitkan juga KMA 184 tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Kedua KMA ini akan diberlakukan secara serentak pada semua tingkatan kelas pada tahun pelajaran 2020/2021.
"KMA 183 tahun 2019 ini akan menggantikan KMA 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah," ujarnya.
"Sehubungan itu, mulai tahun ajaran ini KMA 165 tahun 2014 tidak berlaku lagi," ucap Umar.
Meski demikian, mata pelajaran dalam Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab pada KMA 183 Tahun 2019 sama dengan KMA 165 Tahun 2014. Mata Pelajaran itu mencakup Quran Hadist, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab.
"Jadi beda KMA 183 dan 165 lebih pada adanya perbaikan substansi materi pelajaran karena disesuaikan dengan perkembangan kehidupan abad 21," kata Umar.
"Kemenag juga sudah menyiapkan materi pembelajaran PAI dan Bahasa Arab yang baru ini sehingga baik guru dan peserta didik tidak perlu untuk membelinya. Buku-buku tersebut bisa diakses dalam website e-learning madrasah," tutur dia.