Mahasiswa Gantung Diri, Ini Kata Psikolog

Psikolog Unibos Andi Muhammad Aditya, kasus bunuh diri yang banyak terjadi di kalangan pemuda karena lemahnya resiliensi pemuda. Ini penjelasannya
Psikolog Universitas Bosowa Andi Muhammad Aditya. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Komang Mugiarta, 23 tahun nekat mengakhiri hidup karena permasalahan percintaan dengan mantan kekasihnya.

Remaja asal Kabupaten Luwu Timur (Lutim) itu ditemukan gantung diri di pintu kamar kosnya yang berada dibilangan Jalan Kesadaran, Kecamatan Panakkukang, Kota Kota Makassar, Sulsel, Sabtu, 7 Maret 2020 kemarin.

Seseorang yang menghadapi masalah terlalu berat, akan merasa cemas, tertekan, hingga depresi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Psikolog Universitas Bosowa (Unibos) Andi Muhammad Aditya melihat kejadian semakin maraknya kasus bunuh diri di kalangan pemuda menjadi salah satu indikator lemahnya resiliensi pemuda, yaitu istilah yang digunakan tentang kemampuan seseorang bertahan, bangkit dari masalah, dan beradaptasi dari berbagai tekanan yang dihadapi.

“Ketika pemuda tidak mampu bertahan terhadap tekanan masalah yang dihadapi, itu membuat mereka rentan terhadap keputusasaan. Indikator ini dapat digunakan sebagai salah satu prediksi untuk melihat kecendrungan seseorang untuk bunuh diri, termasuk keinginan untuk bunuh diri dan munculnya ide bunuh diri,” kata Aditya kepada Tagar, Minggu, 8 Maret 2020.

Ia menambahkan, pada berita tersebut menyebutkan bahwa, Komang Mugiarta merasa sakit hati dan merasa tak berguna hidup karena orang yang disayanginya pindah ke lain hati. Ini tentu sudah menjadi indikasi kuat tentang kondisi keputusasaannya.

“Sebagai catatan lainnya, seseorang yang menghadapi masalah terlalu berat, akan merasa cemas, tertekan, hingga depresi,” ujarnya.

Kondisi seperti ini tambah Aditya akan mempengaruhi kondisi fisiknya yang menurun. Seseorang yang mengalami hal ini kadang tidak memiliki akses ke psikolog atau psikiater namun mereka ke dokter perawatan umum untuk menyelesaikan masalah somatiknya.

Padahal, mereka sebenarnya butuh untuk diperkuat resiliensinya, agar mampu menghadapi masalahnya.

“Maka kita semua sepatutnya bisa lebih peka dan sensitif terhadap mereka yang sedang putus asa atau depresi, memberikan mereka edukasi dan akses yang tepat untuk menangani masalah mereka,” jelas Aditya. []

Berita terkait
Percakapan Terakhir Mahasiswa Makassar Gantung Diri
Komang Mugiarto mahasiswa Universitas Bosowa Makassar mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, berikut percakapan terakhir dengan mantan kekasihnya
Karena Mantan, Mahasiswa Makassar Gantung Diri
Mahasiswa di Makassar yang tewas gantung diri diduga akibat cemburu terhadap mantan kekasihnya.
Mahasiswa Makassar Tewas Gantung Diri di Kamar Kos
Seorang mahasiswa di Makassar ditemukan tewas gantung diri dengan kain sarung di kamar kos.